Jakarta –
Industri tekstil dalam negeri masih belum pulih dari gelombang pemogokan besar-besaran. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPN) menyatakan ratusan pekerja akan di-PHK.
Kepala KSPN Ristadi mengatakan, data terakhir, total ada 750 pekerja yang terkena PHK di empat perusahaan. Tak hanya itu, 500 pekerja terancam di-PHK pada Agustus mendatang.
Angka terbaru menunjukkan total ada 750 PHK di empat perusahaan tersebut. Kemudian dipastikan ada perusahaan lain yang akan memberhentikan 500 pekerjanya pada Agustus tahun depan.
“Empat perusahaan KSPN tersebut telah melakukan PHK kurang lebih 750 karyawan, dan rencana perusahaan pada 1 Agustus dipastikan ada 500 PHK,” ujarnya.
Ristadi mengatakan, pihaknya saat ini masih melanjutkan penyelidikan. Adapun alasan PHK, menurutnya dampaknya tidak terlalu berdampak pada produksi.
“Banyak yang diberhentikan setelah kontraknya berakhir karena tidak ada pesanan lain. Masih kami konfirmasi,” ujarnya.
Perusahaan berlokasi di Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Jawa Tengah 4 dan Bandung Jawa Barat 1,” kata Ristadi.
Sebelumnya, kata dia, setidaknya ada 10 perusahaan yang melakukan PHK besar-besaran pada Januari hingga awal Juni 2024. Dari jumlah tersebut, enam disebabkan oleh penutupan pabrik, dan empat sisanya disebabkan oleh piutang usaha.
Total PHK di 10 perusahaan ini sedikitnya 13.800 orang. Namun, mengingat tidak semua perusahaan menginginkan PHK besar-besaran, hal itu bisa saja lebih rendah dibandingkan kondisi industri, katanya.
“Sudah ada enam perusahaan yang terdata dan kami sudah minta izin untuk mempublikasikannya. Iya, ada enam perusahaan yang tutup Januari-Awal Juni 2024 dan kini tutup. Perusahaan-perusahaan itu yang sekarang PHK, ada empat perusahaan yang mau PHK. berdasarkan efisiensi, jadi total pegawai yang di PHK sekitar 13.800 orang,” kata Ristadi kepada detikcom, Kamis (13/6/2024). (Eli/Ala)