Jakarta –

Makanan merupakan salah satu aspek penting bagi tubuh untuk menyediakan energi dan nutrisi, makanan juga berperan dalam memberikan rasa nikmat bagi yang mengkonsumsinya.

Namun, banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa pilihan makanan sehari-hari bisa berdampak buruk pada fungsi otak.

Jenis makanan tertentu, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau terus menerus, dapat mempengaruhi kapasitas otak sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya seperti Alzheimer dan Parkinson.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang bisa berbahaya bagi otak. Berikut penjelasannya: 1. Karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan banyak ditemukan pada makanan sehari-hari, termasuk gula dan tepung.

Karbohidrat jenis ini biasanya memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi. Artinya tubuh mencernanya dengan cepat dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh.

Makanan yang mengandung karbohidrat olahan memiliki kandungan glikemik yang tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi glisemik, meski hanya sekali, dapat memengaruhi daya ingat pada otak anak-anak dan orang dewasa, menurut penelitian dalam Journal Nutrients.

Studi yang sama menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi banyak lemak dan gula olahan juga memiliki daya ingat yang lebih buruk. Hal ini disebabkan oleh peradangan pada hipokampus, bagian otak yang memengaruhi banyak aspek memori serta respons terhadap rasa lapar dan kenyang.2. Makanan tinggi lemak trans

Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak tak jenuh yang berdampak negatif pada kesehatan otak.

Lemak trans alami, yang berasal dari produk hewani seperti daging dan susu, tidak berbahaya. Hal ini berbeda dengan lemak trans yang diproduksi secara industri, atau yang dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi.

Lemak trans buatan ini dapat ditemukan pada makanan cepat saji seperti pizza, makanan ringan termasuk keripik, krim asam, margarin, minyak goreng dan kue kering serta makanan yang dipanggang.

Beberapa penelitian yang salah satunya bertajuk “Saturated and Trans Fats and Dementia: A Systematic Review” menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah lebih tinggi cenderung memiliki peningkatan risiko terkena penyakit Alzheimer, daya ingat lebih buruk, volume otak dan kognisi lebih rendah. . menolak. .3. Makanan olahan

Makanan olahan seperti mie instan, permen, keripik, dan fast food atau junk food cenderung mengandung kadar gula, garam, dan lemak jenuh yang tinggi. Tak hanya menyebabkan penambahan berat badan, makanan olahan juga berdampak buruk bagi kesehatan otak.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Obesity Society terhadap 243 orang menemukan bahwa peningkatan lemak di sekitar organ, atau lemak visceral, dikaitkan dengan kerusakan jaringan otak.

Dalam Nutrients Journal tahun 2015, salah satu cara makanan olahan membahayakan otak adalah dengan mengurangi produksi molekul yang disebut faktor neurotropik. Molekul ini ditemukan di berbagai bagian otak, termasuk hipokampus, yang penting untuk memori jangka panjang.4. Pemanis buatan

Aspartam merupakan pemanis buatan yang sering digunakan pada produk yang diklaim bebas gula. Orang sering memilih untuk menggunakan aspartam ketika mencoba menurunkan berat badan atau menghindari gula dalam makanannya atau menderita diabetes.

Aspartam dapat ditemukan pada diet soda, yogurt rendah kalori, es krim bebas gula, dan produk manis lainnya.

Dalam sebuah penelitian tentang konsumsi berulang aspartam pada tikus, ditemukan merusak daya ingat dan meningkatkan stres oksidatif di otak. Penelitian dalam jurnal Drug and Chival Toxicology menemukan bahwa asupan aspartam dalam jangka panjang menyebabkan ketidakseimbangan status antioksidan otak.5. Alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan dapat menimbulkan dampak serius pada otak. Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan berlebihan dapat menyebabkan penurunan volume otak, perubahan metabolisme, dan gangguan neurotransmitter, bahan kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.

Orang yang kecanduan alkohol sering kali mengalami kekurangan vitamin B1, yang menyebabkan kelainan otak yang disebut ensefalopati Wernickle, yang dapat berkembang menjadi sindrom Korsakoff.

Sindrom ini diketahui merusak otak, termasuk kehilangan ingatan, penglihatan kabur, kebingungan, dan perasaan gelisah. Tonton video “Chip yang ditanam di otak manusia bermasalah, Neuralink bilang tidak berbahaya” (kna/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *