Sleman-
Meutya Hafid menjadi Menteri Komunikasi dan Digital membawa banyak harapan baru bagi XL Axiata.
Presiden dan CEO XL Axiata Diana Siswarini dari XL Axiata Meet the Media di Sleman, DI Yogyakarta mengatakan pihaknya menaruh harapan besar terhadap menteri baru. Mulai dari masalah frekuensi BHP hingga usulan frekuensi 5G. Mengatur Frekuensi Beban/BHP
Harapan terdekatnya, menteri baru dapat mengeluarkan peraturan atau kebijakan yang dapat menjadi katalis bagi perkembangan industri, salah satunya adalah mengubah frekuensi BHP yang kini menyumbang 13-14% terhadap pendapatan. Ini sangat sulit, bukan? Dian berbicara pada Rabu malam (23/04/2024).
Jika frekuensi BHP mahal, maka akan sulit bagi operator untuk mengembangkan infrastruktur lebih lanjut. 5G, yang memerlukan investasi, dikhawatirkan hanya akan berguna jika biaya regulasi tetap tinggi.2. Undang-undang OTT yang lebih adil
Kedua, menurut Diano, merupakan kewajaran jika OTT memanfaatkan infrastruktur yang disediakan operator seluler. Aturan yang ada dinilai tidak seimbang antara operator dan OTT.
“Mereka memberikan layanan pada infrastruktur kami karena kami membangun infrastruktur dengan investasi luar biasa dan membayar biaya hukum yang luar biasa,” katanya. Masalah jaringan RT/RW
Harapan ketiga XL Axiata ingin pemerintah menciptakan tata kelola yang baik. Ini termasuk pemecahan masalah RT/RW Net. Hal ini merupakan kondisi dimana pengguna menjual paket internet dari suatu penyedia layanan kepada pengguna lain dan melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.
“(Kami berharap) pemerintah juga bisa pintar-pintarnya membuat tata kelola pemerintahan menjadi lebih sehat seperti RT/RW Net yang (bermasalah),” imbuhnya. Lelang frekuensi sedang menunggu
XL Axiata berharap Komdigi bisa menyelesaikan tawaran frekuensi spektrum 5G yang sempat tertunda sejak 2023. akhir dari Pihak operator berjanji akan siap, namun hingga saat ini belum terealisasi.
“Sekarang sudah ada kabinet baru, jadi mudah-mudahan bisa lebih cepat,” ujarnya. Membantu proses integrasi
Bersamaan dengan rencana penggabungan XL Axiata dan Smartfren, proses yang melelahkan telah selesai. Maka diperlukan persetujuan Komdigi dan OJK. XL Axiata berharap Menteri Komunikasi dan Teknologi yang baru bisa mempercepat proses persetujuan.
“Dengan merger ini saya berharap persetujuannya juga cepat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir juga mengatakan Meutya Hafid bukanlah orang baru di XL Axiata. Ia merupakan rekan dan Ketua I DPR.
“Kami menyambut baik karena mereka yang sudah mengetahui industri telekomunikasi. Tentu kita berharap restrukturisasi industri ini bisa dipercepat,” kata Marwan.
Dengan adanya perubahan nama menjadi Komdigi, Marwan berharap lanskap digital dapat menjadi perhatian pemerintah. Ada banyak hal yang harus ditangani, seperti literasi digital, etika, kecerdasan buatan, dan yang paling penting, perlindungan data pribadi.
Perlindungan data pribadi dan cara pemenuhan data pribadi. Harapan ketiga, denda data pribadi (masalah) tidak boleh tinggi, sehingga tidak menjadi beban, tutupnya. Tonton video “Video: Fokus pada Pekerjaan Meutya Hafid Menteri Komunikasi dan Teknologi Keamanan Digital – Perjudian Online” (fay / afr)