Jakarta –

Gambar yang menunjukkan tenda-tenda menyala dengan tulisan ‘Semua mata tertuju pada Rafah’ telah menjadi viral di media sosial. Foto-foto yang dihasilkan AI ini telah dibagikan oleh lebih dari 40 juta orang di Instagram.

Foto itu dibuat oleh pengguna Instagram @shahv4012 sebagai tanggapan atas dugaan sensor Meta terhadap konten pro-Palestina selama kekerasan dan kekacauan di Gaza.

Foto ini diambil warganet sebagai tanda kemarahan atas serangan udara Israel di kawasan Rafah pada 26 Mei yang menewaskan 50 orang dan melukai banyak warga. Banyak selebritis dunia yang juga memposting foto-foto viral, mulai dari aktor Chile-Amerika Pedro Pascal, model papan atas Bella dan Gigi Hadid, serta bintang sepak bola Prancis Ousmane Dembele.

Viralnya gambar ‘All Eyes on Rafah’ di Instagram tentu saja menuai pro dan kontra. Selain FOMO, beberapa pengguna media sosial menyebut kekuatan tersebut sebagai ‘kinerja’, dengan alasan telah mengubah pikiran dari gambaran nyata dan berita utama Rafah.

Foto viral tersebut diyakini menyerupai RV yang diparkir di Burning Man, tempat tinggal warga Gaza selama berbulan-bulan. Foto tersebut tidak menunjukkan dampak serangan Israel yang mungkin menjadi motivasi berbagi foto tersebut.

“Ini sangat bersih,” kata Madeleine Compagnon, yang secara teratur berpartisipasi dalam penjualan kue untuk Palestina, sebuah acara penggalangan dana mingguan di Paris.

“Dia tidak berkata apa-apa—sama sekali tidak.” Itu berlanjut seperti yang disebutkan dari depan.

Namun, banyak pengunjuk rasa yang sengaja menggunakan gambar buatan AI alih-alih foto asli Gaza yang diposting untuk menghindari sensor Instagram. Penggunaan gambar AI ini membantu mereka memperkuat kampanye media sosial mereka.

Pakar media sosial Matt Navara mengatakan minimnya kontroversi atas foto viral ‘semua mata di Rafah’ mungkin menjadi alasannya menjadi viral.

“Itu tidak menggambarkan kekerasan di dunia nyata. Meski terlihat bersih, itulah yang memungkinkannya mencapai tingkat virus sejauh ini,” kata Navara dari Washington Post.

“Orang-orang berpikir mereka dapat membantu mempengaruhi orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan wewenang untuk berubah,” kata Navara. “Menjadi bagian dari sebuah gerakan, bahkan pada tingkat partisipasi yang paling rendah sekalipun, membuat orang merasa bahwa mereka telah memberikan kontribusi kecil untuk tujuan yang lebih besar.”

Ia menambahkan, masyarakat juga bisa berbagi foto karena dapat meningkatkan kesadaran akan masalah dan media, sehingga dapat membawa perubahan.

Tonton video “Scarlett Johansson menggugat aplikasi AI yang mengkloning dirinya sendiri” (afr / afr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *