Jakarta –

Bagi sebagian orang, minum kopi sudah menjadi rutinitas yang tidak bisa dihilangkan. Bahkan tidak jarang seseorang meminum tiga hingga lima cangkir kopi sehari untuk menambah energi dan meningkatkan konsentrasi saat beraktivitas.

Memang benar, kopi memiliki sejumlah manfaat positif. Namun jika dikonsumsi terlalu banyak, kopi justru bisa memberikan efek negatif bagi tubuh.

Salah satu penyebab utamanya adalah kafein yang terdapat pada kopi. Menurut Healthline, konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti kecemasan, gemetar, jantung berdebar-debar, sakit kepala, dan peningkatan tekanan darah pada beberapa orang.

Asupan kafein harian yang disarankan adalah 400 miligram atau sekitar tiga hingga lima cangkir kopi. Namun perlu diingat bahwa setiap orang memiliki respons berbeda terhadap kafein. Beberapa orang bisa meminum 6-7 cangkir kopi tanpa merasakan efek samping apa pun. Sementara itu, beberapa orang baru merasakan gejalanya setelah minum 1-2 gelas.

Lalu apa saja tanda-tanda seseorang harus berhenti minum kopi dulu? Tinggalkan Makanan ini, berikut tanda-tanda yang perlu Anda perhatikan. grogi

Kafein dapat merangsang produksi kortisol dalam tubuh. Kortisol adalah hormon yang mengatur energi dan respons tubuh terhadap stres.

Oleh karena itu, konsumsi kopi berkafein secara berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stres. Ahli gizi Annamaria Louloudis, MS, RDN mengatakan, kondisi ini bisa ditandai dengan gejala cemas, gelisah, dan jantung berdebar-debar.

“Orang yang sudah hidup dengan gangguan kecemasan sangat sensitif terhadap efek negatif kafein,” ujarnya.2. Insomnia atau Sulit tidur

Kopi memiliki kandungan kafein yang tinggi, apalagi dibandingkan dengan teh atau minuman berenergi. Louloudis mengatakan, tingginya kadar kafein pada kopi bisa membuat efek senyawa tersebut bertahan hingga enam jam di dalam tubuh.

“Karena kopi memiliki kandungan kafein yang tinggi, maka konsumsinya enam jam atau kurang sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur dan meningkatkan risiko insomnia,” ujarnya.

Bagi mereka yang sulit untuk segera berhenti minum kopi, Louloudis menyarankan untuk segera mengubah kebiasaan minum kopi. Gejala putus kafein muncul saat Anda berhenti minum kopi

Gejala putus obat atau gejala putus obat adalah serangkaian kondisi yang muncul ketika seseorang berhenti mengonsumsi obat atau zat tertentu. Gejala putus obat juga bisa terjadi pada beberapa orang saat berhenti minum kopi.

Gejala penarikan kafein yang paling umum termasuk sakit kepala, penurunan energi dan kewaspadaan, perubahan suasana hati, dan gejala mirip flu.

“Jika Anda merasa hari-hari Anda sangat bergantung pada satu cangkir kopi, mungkin itu pertanda Anda perlu mengurangi jumlah konsumsinya,” ujar ahli diet Kylie Ivanir, MS, RD.4. Bertambah berat

Terlalu banyak minum kopi secara tidak langsung dapat menyebabkan penambahan berat badan. Pakar diet dan nutrisi Younan Brikho, MDA, RDN menjelaskan, kopi dapat menimbulkan rasa kenyang yang kemudian memaksa seseorang untuk melewatkan waktu makan atau ngemil.

Namun, setelah efek kafeinnya hilang, orang tersebut akan merasa sangat lapar dan makan berlebihan.

“Setelah rasa kenyang ini hilang, perut terasa kosong dan lapar. Hal ini menyebabkan banyak orang makan terlalu banyak pada waktu makan berikutnya karena sangat lapar,” ujarnya. Tonton video “Fakta atau Mitos: Konsumsi Kopi Bikin Anak Pendek” (naik/naik)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *