Jakarta –

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kombigi) menyiapkan empat rentang frekuensi yang akan dilelang pada tahun 2025. Spektrum tambahan akan mendorong kecepatan internet Indonesia lebih cepat.

Direktur struktur spektrum frekuensi radio, orbit satelit dan standardisasi infrastruktur digital, Komi Komi, Adis alifiavan, menunjukkan bahwa pemerintah dibebaskan untuk penyelenggara telekomunikasi, yaitu 700 MHz, 1,4 GHz, 2,6 GHz dan 26 GHz.

“Empat ligamen (frekuensi radio) ditambah 1,4 GHz. Maksimal empat spektrum yang merupakan tujuan kami,” kata Adis Detikinet pada hari Selasa (6 Juni 2025).

ADIS, yang mengacu pada pemilihan rentang frekuensi, membuat kombi dan metode, ADI tidak mengungkapkannya secara rinci. Namun, rentang frekuensi 1,4 GHz harus dilelang dari empat spektrum yang disiapkan.

“Semester pertama bulan ini hanya jika 1,4 GHz mungkin dimungkinkan, tetapi jika tiga ligamen lainnya dapat memasuki semester kedua dari yang paling realistis,” kata OS.

Untuk informasi, rentang frekuensi 700 MHz yang sebelumnya digunakan untuk siaran analog kini telah menciptakan dividen digital 112 MHz setelah menerapkan saluran televisi analog dan diserahkan ke televisi digital atau dikenal sebagai sakelar analog (ASO). Dari 112 MHz, 2 x 45 MHz atau 90 MHz ditugaskan untuk layanan telekomunikasi.

Kombigi juga menyiapkan frekuensi 1,4 GHz dengan lebar pita 80 MHz yang ditugaskan untuk akses broadband nirkabel (BWA), atau internet cepat tetap nirkabel.

Kombigi telah memegang nasihat publik tentang penggunaan spektrum frekuensi radio dalam kisaran frekuensi 1,4 GHz, yang berakhir pada 2 Februari 2025. Masukkan fase di mana ia diperhitungkan sebelum proses lelang dilakukan pada kuartal pertama 2025.

Kemudian frekuensi 26 GHz dalam kisaran 24,25 hingga 25,85 GHz, yang dimaksudkan untuk kebutuhan penyelenggara jaringan seluler.

Selain itu, Kombigi yang terakhir ingin memilih spektrum 2,6 GHz dengan lebar film 190 MHz dalam 2500 hingga 2690 MHz dengan mode TDD untuk penyelenggara jaringan.

Sementara itu, tiga frekuensi, yaitu 700 MHz, 1,4 GHz dan 26 GHz, diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Regulasi Digital, sementara frekuensi 2,6 GHz masih dalam proses, karena hanya konsultasi publik pada 26 Mei yang berakhir kemarin.

Dengan menyoroti empat spektrum frekuensi, Comdiji berharap bahwa kecepatan internet Indonesia dapat menembus lebih dari 100 mbit / s di masa depan. Berkenaan dengan biaya, itu bisa lebih terjangkau hingga 100.000 RP. Periksa video “Video: Masalah Respons Wamenkomdigi di kantornya yang mencari Kejar” (AGT/AGT)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *