Jakarta –
Pola makan yang baik merupakan faktor penting untuk menjaga kesehatan, terutama otak. Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya agar tidak mempengaruhi kesehatan otak, atau bahkan meningkatkan risiko demensia di usia tua.
Makanan apa saja yang sebaiknya dibatasi agar tidak mempengaruhi kapasitas memori otak? Berikut beberapa di antaranya: 1. Alkohol
Dikutip dari Healthline, konsumsi minuman beralkohol secara kronis dapat menyebabkan penurunan volume otak, penurunan metabolisme, dan perubahan neurotransmiter yang berguna untuk mendukung fungsi komunikasi otak.
Efek tambahan alkohol adalah mengganggu pola tidur. Minum alkohol dalam jumlah besar sebelum tidur dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk, yang dalam kasus yang parah menyebabkan masalah tidur kronis.2. Makanan dan minuman manis
Tak hanya meningkatkan risiko diabetes dan obesitas, seringnya konsumsi makanan dan minuman tinggi gula juga bisa berdampak buruk pada otak. Dalam beberapa penelitian, konsumsi makanan manis dikaitkan dengan peningkatan risiko Alzheimer.
Tak hanya itu, kadar gula darah yang tinggi juga meningkatkan risiko terjadinya masalah demensia, bahkan pada orang yang tidak menderita diabetes.
Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dapat meningkatkan peradangan otak dan mempengaruhi daya ingat. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa tikus yang diberi diet tinggi fruktosa mengalami kenaikan berat badan, memiliki kontrol darah yang buruk, dan meningkatkan risiko gangguan metabolisme dan memori.3. Makanan ultra-olahan
Makanan ultra-olahan cenderung tinggi gula, garam, dan lemak tambahan. Beberapa makanan ultra-olahan antara lain kentang goreng, mie instan, sosis, kornet, dan daging olahan lainnya.
Makanan ultra-olahan seringkali tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Jenis makanan tersebut dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berdampak buruk pada kesehatan otak.
Sebuah penelitian terhadap 243 orang menemukan bahwa peningkatan lemak di sekitar organ (lemak visceral) dikaitkan dengan kerusakan otak. Studi lain yang melibatkan 18.080 orang menemukan bahwa pola makan kaya gorengan dan daging olahan dikaitkan dengan skor pembelajaran dan memori yang lebih rendah.4. lemak trans
Makanan yang mengandung lemak trans, seperti gorengan, makanan olahan, dan kue kering, jika dikonsumsi berlebihan dan sering juga dapat mempengaruhi kesehatan otak. Meskipun produk hewani seperti daging dan susu secara alami mengandung lemak trans, namun kandungan lemak trans yang diproduksi secara industri menjadi masalah.
Seseorang yang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah lebih tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena Alzheimer, berkurangnya daya ingat, volume otak lebih kecil, dan penurunan kognitif.
Beberapa penelitian belum menemukan hubungan langsung antara lemak trans dan kesehatan. Namun asupan lemak trans sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari. Simak video “3 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Otak Penderita Stroke” (avk/naf)