Jakarta –

Pengawasan menanggapi dampak tarif impor yang digunakan oleh Presiden AS (AS) Donald Trump di kantor bisnis. Menteri Sri Malyan Indrawati juga mengungkapkan empat tahap yang siap untuk meringankan beban kantor bisnis.

Pertama, meningkatkan manajemen pajak dalam bea cukai memiliki beban pengurangan hingga 2%. Rencana tersebut akan melepaskan beban tarif timbal balik sebelum AS yang ditentukan oleh Amerika Serikat sebesar 32%.

“Jika administrasi penyembuhan dan bea cukai untuk perpajakan, pengembalian pajak, lisensi, ini secara bersamaan mengurangi tarif sebesar 2 % saja, disebut Sekretariat Presiden Lokakarya Ekonomi pada hari Selasa (4.8.255).

Kedua, adaptasi tarif pajak impor (PPH), yang 2,5% menjadi hanya 0,5%. Ini berarti pengurangan beban lain dari 2%.

Ketiga, 5-10%dari tarif impor hanya 0-5%dari asal barang dari Amerika Serikat dan paling disambut di kelas. Ini berarti bahwa tidak ada pengurangan beban lain yang 5%.

“Hanya harga biaya impor antara 5 dan 10 hingga 5-5% hanya dengan mengurangi beban 5% bar lebih lanjut. Ini untuk produk AS yang termasuk dalam yang paling menguntungkan.

Keempat, pekerjaan ekspor untuk minyak kelapa sawit dan minyak kasar. Jumlah bendahara di daerah tersebut telah diadaptasi menjadi 5 %.

“Kantor ekspor CPI dan tidak merujuk, ini juga bertanggung jawab untuk mengurangi lima beban,” kata bendahara negara itu.

(ILY / HNS)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *