Batavia –
Tanda-tanda masalah jantung seringkali tersembunyi. Kondisi ini bisa berbahaya jika tidak segera ditangani.
Dr. Jeremy London, seorang ahli bedah jantung di Georgia, Eropa Timur, mengingatkan bahwa sesak napas saat berjalan atau berbaring bisa menjadi tanda jantung lemah.
“Kita harus hati-hati karena bisa jadi itu pertanda bahaya,” kata Dr. London, dikutip NYPost, mengatakan.
Ada tiga tanda lemah jantung yang bisa dilihat: 1. Berjalan sambil menghela nafas
Dispnea adalah suatu kondisi di mana seseorang kesulitan mendapatkan oksigen yang cukup. Kondisi ini menyebabkan seseorang bernapas lebih keras, cepat, dan lebih dalam dari biasanya, seringkali disebabkan oleh penyakit jantung atau paru-paru.
Gejala bisa muncul secara tiba-tiba atau berlangsung lebih lama. Penyebab umumnya termasuk serangan jantung, detak jantung tidak teratur, atau gagal jantung.
NJ Heart Institute menganjurkan agar Anda segera mencari pertolongan medis jika sesak napas disertai pembengkakan pada pergelangan kaki dan kaki, kesulitan bernapas saat berbaring, menggigil, batuk, demam, atau mengi.2. Kesulitan bernapas saat berbaring
Orthopnea adalah istilah medis untuk kesulitan bernapas saat berbaring. Untuk membantu pernapasan, orang tersebut akan duduk atau berdiri seperti biasa.
Jika jantung seseorang lemah, ia akan kesulitan memompa darah yang didaur ulang secara alami dari kaki ke paru-paru.
Untuk meredakannya sementara, Anda bisa menggunakan bantal untuk menopang tubuh Anda yang sedang berbaring. Namun jika Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya segera periksakan ke fasilitas kesehatan untuk mengendalikan kondisi Anda.
Biasanya, penderita ortopnea mengeluh nyeri dada atau keluar cairan, jantung berdebar-debar, mengi, atau batuk. Kondisi ini seringkali juga menjadi tanda gagal jantung.3. pembengkakan kaki
Akumulasi cairan di jaringan menyebabkan pembengkakan yang disebut hidrops. Penumpukan darah di pembuluh darah kaki bisa berarti jantung tidak bekerja dengan baik.
Hal ini sering kali dianggap sebagai tanda atau gejala pertama ketika seseorang mengalami gagal jantung.
Para ahli menyarankan Anda mencari pertolongan medis jika pembengkakan terjadi secara tiba-tiba dan tanpa sebab. Ini juga membantu mengatasi nyeri dada, kesulitan bernapas, pingsan, pusing atau batuk darah.
Dr. London mengatakan ketika pasien mengalami kondisi seperti itu, mereka akan diberikan pemeriksaan fisik, yang mungkin termasuk ekokardiogram (EKG).
“Perangkat ultrasonografi yang ditempatkan di dada seringkali dapat mengukur fraksi ejeksi, yaitu persentase darah yang dipompa keluar dari jantung pada setiap detak,” jelas London.
Standarnya 65 sampai 70 persen, ujarnya. Jika jauh lebih rendah, itu bisa menjadi tanda gagal jantung atau lemahnya jantung. Simak Video “Pentingnya Pemeriksaan Fisik untuk Mengidentifikasi Kesehatan Jantung” (stella/kna)