Jakarta –
Pada acara wisuda Apple Developer Academy 2024, ada tiga aplikasi karya mahasiswa yang mendapat sorotan. Pasalnya, aplikasi ini dapat memanfaatkan teknologi Apple untuk membangun aplikasi inovatif bagi komunitas Chamelure
Terinspirasi dari pengalaman pribadi salah satu anggota tim yang menderita ambliopia, Chamelure menawarkan pendekatan terapi yang jauh dari kata membosankan. Dengan penggunaan kacamata 3D berbahasa Inggris, anak diajak bertualang dalam dunia permainan puzzle interaktif yang dirancang khusus untuk merangsang kedua mata.
Chamelure memanfaatkan teknologi canggih Apple seperti SwiftUI, SpriteKit, dan AVFoundation untuk menciptakan pengalaman visual dinamis yang disesuaikan untuk setiap anak. Elemen visual seperti warna, kontras, dan visibilitas objek akan otomatis berubah sehingga memaksa kedua mata bekerja lebih keras dan meningkatkan keseimbangan visual.
“Sebagai pengidap ambliopia, saya merasakan langsung betapa sulitnya penyakit ini, dan betapa pentingnya segera memulai pengobatan untuk mencegah masalah penglihatan jangka panjang. Harganya juga bisa menjadi beban berat bagi keluarga. Dengan Chamelure, “. Saya harap tim kami dapat menawarkan solusi yang memberikan alat yang dibutuhkan orang tua untuk membantu anak-anak mereka, menjadikan perawatan lebih mudah diakses dan berdampak,” kata Quinella Vansky, Desainer Produk Chamelure.Escapp
Laporan dari Cinema XXI menegaskan bahwa film horor tidak hanya memiliki peminat yang tinggi di kalangan penontonnya, tetapi juga menunjukkan kelayakan ekonomi yang luar biasa sehingga kerap meraih kesuksesan di box office. Terinspirasi dari fenomena tersebut, tim Escapp bekerja sama dengan Infinite Studios mengembangkannya sebuah konsep inovatif yang menggabungkan teknologi dan pemasaran film.
Mereka menciptakan ruang pelarian berdasarkan film horor “Jasmine Inn”. Escapp tidak hanya mendukung promosi media lokal tetapi juga menawarkan pengalaman multisensori online yang menarik dan interaktif.
Dengan menggunakan augmented reality (AR), konektivitas multi-peer, dan perangkat Internet of Things (IoT), Escapp memanfaatkan berbagai teknologi Apple seperti AVFoundation, Core NFC, RealityKit, dan Multi-Peer Connectivity untuk menciptakan pengalaman yang mendalam. Pendekatan modular Escapp memungkinkan penyesuaian dan skalabilitas yang mudah, membuka potensi penerapan pada produksi film lain di masa depan.
“Ide Escape lahir dari keingintahuan kami dan keinginan kami untuk meningkatkan pengalaman menonton film horor bagi para penggemar yang menginginkan lebih. Kami ingin menjadikannya lebih dari sekadar tontonan, untuk membenamkan penonton dalam cerita yang belum pernah ada sebelumnya. lingkungan kreatif Infinite Studio, tempat keajaiban film terjadi, memberikan Inspired untuk membawa ide ini lebih jauh ke dalam proyek nyata, kami percaya pengalaman imersif ini memiliki potensi untuk melampaui horor, dan dengan Escapp, kami berharap dapat menghadirkan Pendekatan inovatif terhadap film dari semua genre.” kata Fatma Yamasita, manajer proyek Escapp.MS-T
Dengan meningkatnya angka kecelakaan kerja di Indonesia, dimana tercatat 370.747 kasus pada tahun 2023 menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, tim MS-T telah mengembangkan solusi berbasis teknologi untuk meningkatkan keselamatan kerja.
MS-T, singkatan dari Monitoring and Safety Technology, adalah sistem inovatif yang dirancang untuk menyederhanakan manajemen keamanan melalui deteksi pelanggaran otomatis menggunakan kecerdasan buatan (AI) melalui pembaruan CCTV. Awalnya, MS-T berfokus untuk menemukan kepatuhan dalam pengaturan inventaris dan produksi FMCG (Fast Moving Consumer Goods), namun teknologi ini telah dikembangkan untuk memudahkan adaptasi di berbagai industri guna membantu mengurangi kecelakaan dan memastikan lingkungan kerja yang lebih aman.
“MS-T diciptakan dengan pemahaman bahwa aset perusahaan yang paling berharga adalah karyawannya. Dengan membantu perusahaan meningkatkan langkah-langkah keamanan mereka, kami bertujuan untuk memastikan bahwa setiap karyawan terlindungi, karena kesejahteraan mereka sangat penting bagi keberhasilan pertumbuhan perusahaan. ” kata Kamal Devihaldi Mohammed, Kepala Teknologi dari MS-T.
Dengan memanfaatkan teknologi Apple seperti SwiftUI untuk antarmuka pengguna, Rust untuk keamanan dan kinerja, serta MongoDB untuk penyimpanan data yang efisien, MS-T menawarkan solusi yang tidak hanya canggih tetapi juga terintegrasi ke dalam ekosistem teknologi modern.
“Berkat akademi ini, kami dapat terhubung dengan perusahaan multinasional. Dan kami yakin MS-T berpotensi menjangkau lebih banyak organisasi, membantu mereka memprioritaskan keselamatan karyawannya.” pungkas Kamal. Saksikan video “Akademi pengembang Apple di Bali akan menduduki Kementerian Properti Industri” (Afar/Afar)