Ibukota Jakarta –

Terus bertambah, jumlah korban gagal ginjal yang diyakini disebabkan ramuan Jepang kini mencapai lebih dari 240 pasien yang saat ini mendapat perawatan khusus di rumah sakit. Lebih dari seribu orang juga mengunjungi dan menerima layanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Suplemen beni koji asal Jepang yang ditujukan untuk menurunkan kolesterol ini awalnya diyakini terkontaminasi zat beracun dari jamur hijau yang mengandung asam puberulat. Penemuan baru ini juga baru-baru ini dilaporkan oleh Departemen Kesehatan setempat.

Konon ada dua senyawa baru yang mungkin berpotensi menjadi ‘dalang’ dua ratus penderita gangguan ginjal. Namun sejauh ini belum ada informasi mengenai kedua senyawa yang dimaksud.

Japan Today mengutip seorang pejabat kementerian yang mengatakan: “Kami ingin menentukan penyebabnya sesegera mungkin.”

Kobayashi Pharmaceutical, perusahaan yang memproduksi obat tersebut, yakin kedua senyawa tersebut menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Pasalnya, Kementerian Kesehatan dan Institut Ilmu Kedokteran Nasional kembali menegaskan pada Jumat pekan ini bahwa kedua senyawa tersebut tidak ditemukan dalam suplemen tersebut, namun kali ini ditemukan saat analisis sampel bahan baku.

Pengujian yang dilakukan oleh Kobayashi Pharmaceutical sebelumnya menemukan asam puberulat, zat alami yang ditemukan dalam jamur biru-hijau, dalam suplemen tersebut. Asam puberulat memiliki sifat antibiotik, namun sangat beracun dan jarang dimasukkan dalam suplemen makanan.

Kementerian Kesehatan menerima sampel bahan beni kōji yang diproduksi tiga tahun lalu di Kobayashi Pharmaceutical, dan badan nasional menganalisis bahan-bahan tersebut, terutama yang diproduksi antara bulan Juni dan Agustus tahun lalu. Masalah kesehatan telah dilaporkan pada orang yang menggunakan suplemen makanan yang mengandung bahan-bahan yang diproduksi selama periode ini.

Layanan ini berfungsi untuk mengidentifikasi kombinasi yang baru ditemukan dan penyebab masalah kesehatannya.

Menurut Kobayashi Pharmaceutical, jumlah orang yang diduga meninggal akibat penggunaan suplemen makanan perusahaan telah mencapai lima orang sejak Kamis dan 240 orang telah dirawat di rumah sakit. 1.434 orang mengunjungi atau berharap mengunjungi rumah sakit tersebut.

Perusahaan menerima 88.000 pertanyaan tentang risiko kesehatan yang disebabkan oleh suplemen makanan. (ya Tidak)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *