Jakarta –
Pasangan suami istri Kevin Andrean dan Sylvia Foley kembali bangkit di layar kaca. Mereka rehat dari dunia hiburan selama 2,5 tahun.
Kevin Andrean mengaku hiatus karena mengurus anak-anaknya. Bintang film “Tengelamnya Kapal Van Der Wijk” itu ingin berbagi dengan Silvia Purra suka dan duka dalam acara tersebut.
“Iya di tahun pertama pernikahan saya langsung memutuskan rehat dan alhamdulillah ketika saya menikah langsung hamil, dia hamil dan melahirkan anak keduanya, lalu saya hamil juga dengan cara yang sama. anak kedua. Tiga bulan, dia hamil lagi anak ketiga ini, jadi saya putuskan untuk fokus merawat dan merawatnya selama hamil dulu, kata Kevin di studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Jakarta Selatan.
“Ya, kami ingin melihat pertumbuhan bayi, perkembangan bayi sejak lahir, setidaknya sampai saya selesai menyusui. Setelah itu, saya berhenti syuting untuk waktu yang lama, dan akhirnya setelah kontrak berakhir. bersamanya, aku mulai syuting lagi,” kata Sylvia.
Saat jeda, Kevin Andrean mengaku menghasilkan uang melalui endorsement. Bintang sinetron Tukang Bubur yang ingin menunaikan ibadah haji itu bersyukur mendapat ucapan terima kasih, apalagi saat anaknya lahir.
“Ada titipannya, alhamdulillah, kita cari endorse kalau di rumah. Endorsemennya dari produk susu, baju anak, kebutuhan anak, jadi alhamdulillah.”
Silvia Purra mengaku tidak mengalami baby blues saat melahirkan. Bintang serial Terbalik ini menilai suaminya punya andil dalam tidak merasakan kondisi tersebut.
“Saya bersyukur kepada Tuhan saya tidak pernah melalui ketiga anak ini, karena saya bersyukur suami saya selalu bersama saya. Oleh karena itu, tidak ada tempat di mana saya merasa sendirian,” ujarnya.
Kini ketiga anaknya sudah besar, Sylvia Fulley dan Kevin Andrean kini bebas mengejar impiannya di dunia pertelevisian. Mereka pun memutuskan untuk menggunakan jasa bidan.
“Kita sama-sama putuskan cari babysitter karena sama-sama suka bersenang-senang. Sama-sama kerja, nggak enak. Aku nggak kerja, dia di rumah,” pungkas Kevin. Tonton video “Mimpi Giraut menjadi kenyataan di tahun 2024” (mau/pus)