Jakarta –

Ratusan orang meninggal karena keracunan di sebuah department store akibat belut bakar garam populer yang banyak dimakan pada musim panas di Jepang. 140 orang terinfeksi dan satu orang meninggal.

Shinji Kaneko, pemilik Keikyu Department Store di Yokohama, meminta maaf. Restoran yang berjarak sekitar satu jam dari Tokyo ini menyajikan belut yang menyebabkan banyak orang muntah dan diare setelah memakannya minggu lalu.

“Salah satu pelanggan kami, seorang perempuan berusia 90-an, telah meninggal dunia,” kata Shinji Kaneko kepada wartawan, Senin (29 Juli 2024).

Produk-produk ini termasuk belut yang dimasak dengan gaya kabayaki tradisional. Artinya, dipanggang di tusuk sate dan disiram dengan campuran kecap asin dan mirin yang manis dan lengket.

Belut dikonsumsi di seluruh dunia dan juga populer di Asia, di mana artefak yang ditemukan di kuburan Jepang menunjukkan bahwa belut telah dimakan di pulau tersebut selama ribuan tahun.

Keikyu Department Store mengumumkan, “Karena penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas kesehatan, sejenis bakteri yang disebut Staphylococcus aureus terdeteksi di dalam produk.”

Kaneko berkata, “Kami menanggapi kejadian ini dengan sangat serius dan sangat menyesalinya. Kami akan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan otoritas kesehatan masyarakat.”

Restoran Isesada di Tokyo, yang mengoperasikan kedai makanan di dalam Toserba Keikyu, bertugas menyiapkan dan menjual belut secara langsung. Tonton video “Populasi Jepang menurun selama 15 tahun berturut-turut karena masyarakat enggan menikah” (naf/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *