Jakarta –
Menteri Perdagangan Zulqfli Hasan atau Zulhas hari ini bertemu dengan Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rashid. Hasil pertemuan itu, keduanya sepakat membentuk gugus tugas pemberantasan impor ilegal.
Sulhas menjelaskan, gugus tugas tersebut dibentuk karena pengusaha mengeluhkan arus barang impor ilegal yang menghambat produksi dalam negeri. Satgas yang dibentuk Kementerian Perdagangan akan mencakup pengusaha.
“Makanya kami sepakat membentuk gugus tugas, CAD dan Kementerian Perdagangan. Tentu rumusnya akan kita rumuskan bersama-sama dengan orang lain,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa. 7/2024).
Sulhas juga mengatakan, indikasi masuknya barang impor ilegal ke Indonesia berdasarkan data yang diterima dari para pengusaha. Menurutnya, ada perbedaan antara impor data ke Indonesia dan ekspor data dari negara asal ke Indonesia.
“Kami Pak Arsjad, yang kami temukan datanya, data dari dalam negeri sangat berbeda, jadi impor kami 100 dolar. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), “dari luar bisa mencapai $300 juta, jadi itu masih jauh,” katanya.
Untuk itu, tugas gugus tugas akan melakukan verifikasi di lapangan apakah benar barang impor ilegal tersebut membanjiri Indonesia atau tidak. Selain itu, data yang diimpor juga akan diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui perbedaannya.
Makanya kita bentuk satgas bersama-sama. Kita cek dulu di tempat kalau banyak barang ilegal. Nanti produk-produk itu sudah lama menyalahgunakan nomor HS. Kita cek. Nanti kita bentuk Kementerian Perhubungan. Niaga dengan Cadin dll,” jelasnya.
Arsjad Rashid, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, mengatakan gugus tugas tersebut akan ditugaskan untuk menyelidiki lebih lanjut kejanggalan yang berdampak pada produk dalam negeri.
“Intinya kita punya kesepakatan yang sudah kita laksanakan terkait gugus tugas dan itu yang mungkin terjadi. Kami sangat senang dengan apa yang disampaikan Pak Menteri, itu solusi yang sangat baik untuk ke depan,” ujarnya. (memiliki/gambar)