Jakarta –

Sylvinho, pelatih timnas Albania dan mantan pemain Barcelona, ​​mengomentari pemecatan Xavi Hernandez. Menurutnya, keputusan tersebut sulit untuk ditangani oleh Barca.

Xavi dibebaskan sebulan setelah ia memutuskan bertahan di Barcelona. Mantan pelatih dan gelandang Barca dan Tim Nasional Spanyol itu harus mengincar trofi LaLiga dan Piala Super Spanyol yang dipersembahkan musim lalu.

Baru-baru ini, presiden Barca, Joan Laporta, mengungkap alasan yang membuatnya mengambil keputusan tersebut. Laporta mengungkapkan, Xavi sempat meragukan kemampuan Barcelona bersaing, khususnya melawan Real Madrid.

Namun keraguan Xavi diyakini bukan satu-satunya motivasi pemecatannya. Seperti dilansir media Spanyol, Xavi sebenarnya bukan pilihan utama Laporta sebagai pelatih. Selain itu, fakta bahwa Barca kalah 2-4 melawan Girona di akhir musim lalu juga turut membantu. Laporta disebut-sebut marah dengan hasil tersebut.

Hansi Flick ditunjuk menggantikan Xavi Hernandez mulai musim 2024/25 dan seterusnya. Sylvinho yakin Xavi akan tetap meninggalkan fondasi yang baik bersama para pemain di tim Barca saat ini.

“Xavi adalah pria yang menawan dan pelatih yang hebat,” kata Sylvinho, seperti dilansir AS. “Ada LaLiga yang mereka menangi musim lalu, tetapi kenyataannya mereka adalah tim yang sulit bagi Barca karena keterampilan mereka.

“Saya pikir tidak banyak kesabaran dalam sepak bola dan warisannya tidak terlihat. Sangat mudah untuk mengatakan tentang seseorang ‘dia telah gagal'”, sambung mantan bek internasional Brasil itu sebelumnya.

“Di Albania, sekitar 23 pemain pernah bekerja dengan pelatih lain seperti (Christian) Panucci dan (Edoardo) Reja. Dan saya harus berterima kasih kepada mereka atas kerja mereka, mereka adalah bagian penting yang membawa kami ke sini. dia menambahkan. (rin/krs)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *