Jakarta –
OpenAI baru saja mengumumkan fitur baru yang hadir di ChatGPT yang disebut GPT-4o. Menurut laporan, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengobrol langsung dengan ChatGPT sebagai foto “dia”.
Fitur ini didukung oleh model kecerdasan buatan (AI) generatif baru yang disebut GPT-4o. Fitur utama GPT-4o adalah kemampuan obrolan suara dua arah secara real-time antara pengguna dan ChatGPT. Pengguna mendapatkan respons suara yang terdengar alami tanpa distorsi atau kehalusan apa pun.
Seperti dikutip TechCrunch, Jumat (17/5/2024), CTO OpenAI Mira Murati mengatakan huruf ‘o’ pada GPT-4o merupakan singkatan dari ‘omni’ yang mengacu pada kemampuan model AI-nya dalam memahami teks. ucapan dan gambar. Murati menegaskan, kecerdasan GPT-4o mirip dengan GPT-4, namun memiliki kemampuan yang lebih baik dalam metode dan media yang berbeda.
Mendemonstrasikan kemampuan terbaru GPT-4o, Mira Murati dan teknisi OpenAI mendemonstrasikan fitur terjemahan bahasa real-time. Mereka meminta ChatGPT untuk menerjemahkan secara real time dari bahasa Italia ke bahasa Inggris dan sebaliknya.
Selanjutnya, mereka meminta ChatGPT membaca artikel dengan gaya penyampaian berbeda. ChatGPT juga dapat membacakan cerita secara dramatis dengan suara robot yang unik. Demo ini menunjukkan bagaimana GPT-4o dapat menyesuaikan nada dan gaya penyampaiannya agar sesuai dengan preferensi pengguna.
“Ini seperti AI di film… Berbicara dengan komputer tidak terasa alami bagi saya, sekarang terasa alami,” kata CEO OpenAI Sam Altman, seperti dikutip dari Reuters.
GPT-4o tersedia untuk pengguna ChatGPT gratis dan berbayar di seluruh dunia. Pelanggan ChatGPT Plus dan Tim mendapatkan lima kali lipat batas penggunaan pengguna gratis.
Fitur baru ini akan diluncurkan dalam fase alfa terbatas selama beberapa minggu ke depan dan akan tersedia untuk pelanggan ChatGPT Plus sebelum dirilis ke publik.
Selain GPT-4o, OpenAI juga merilis fitur browsing yang dapat diakses pengguna ChatGPT secara gratis. Fitur ini memungkinkan ChatGPT menampilkan informasi terbaru dari web layaknya web browser.
*Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri yang mengikuti Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka Detikcom. Tonton video “Microsoft tidak mengakui kepemilikan di OpenAI” (fay/rns).