Gunung Kidul –
Jalanan Wonosari terasa seperti Jepang. Pasalnya, bunga tabebuya bermekaran di beberapa ruas jalan di Gunungkidul.
Bunganya hadir dalam berbagai warna dan akan mekar hingga awal Oktober. Heri Kuswantoro, Kepala Unit Pelaksana Teknologi Kebersihan dan Hortikultura (UPT) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, mengatakan budidaya tabebuya dimulai pada tahun 2017.
Bunga Tabebuya dipilih khusus sebagai pohon peneduh untuk mempercantik tampilan kota Gunungkidul.
“Di sini ada 200 pohon kucing yang mekar dari akhir September hingga awal Oktober. Saat bunganya mekar, suasananya seperti di Jepang,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (10/2/2024).
Namun bunga Tabebuia mekar dalam waktu yang lama. Bahkan, beberapa hari setelah bunga tababua mekar, biasanya langsung berguguran.
Di Wonosari, sudah ditanam pohon tabebuya di tiga ruas jalan, yakni Jalan Veteran, Jalan Bridgen Katamso, dan Jalan Kah Agus Salim, kata dia.
“Ada juga yang ditanam di taman kota dan taman terbuka hijau di sekitar TPA Wukirsari,” lanjut Harry.
Harry juga mengungkapkan banyaknya bunga Tababua menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan, banyak orang yang tak kuasa berhenti dan mengabadikan momen dengan latar belakang pohon tersebut.
Mekarnya bunga tababua juga membuat banyak warga yang berfoto selfie dengan latar belakang pohon tababua untuk memperingati momen tersebut, ujarnya.
Oleh karena itu, DLH Gunungkidul akan memperluas penanaman pohon tabebuya. Namun, semua ini memerlukan studi kondisi tanah terlebih dahulu.
Rencananya Tabebuya akan ditanam di jalan menuju Pantai Baron dan Pantai Retak, ujarnya.
——–
Artikel ini dimuat di detikJogja.
Simak video “Video: Pos Polisi di Gunungkidul Dirusak, Diduga Pelaku ODGJ” (wsw/wsw)