Jakarta –
*Catatan: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong siapa pun melakukan bunuh diri. Jika Anda mempunyai pikiran untuk bunuh diri, segera cari pertolongan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau orang terdekat Anda memiliki tanda-tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi hotline kesehatan mental Kementerian Kesehatan di 021-500-454.*
Menteri Kesehatan Malaysia dan badan profesional medis telah menyerukan penyelidikan menyeluruh atas kematian seorang dokter di Sabah, Malaysia. Dia dikabarkan bunuh diri setelah mendapat tekanan di tempat kerja.
Pada tanggal 29 Agustus, Dr. Te Tien Ya, 30 tahun, kepala Departemen Patologi Kimia Rumah Sakit Lahad Datu, ditemukan tewas di rumah kontrakannya. Kematiannya menjadi perhatian publik ketika saudaranya mengunggah postingan Facebook tentang bunuh diri Dr Tay, yang menurutnya disebabkan oleh intimidasi di tempat kerja.
Menanggapi isu tersebut, Menteri Kesehatan Malaysia Dr Zulkafli Ahmad mengatakan bahwa ia mengadopsi pendekatan tanpa toleransi terhadap kekerasan.
“(Saya) akan mendukung kebijakan ini,” kata X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada hari Senin, seperti dikutip CNA.
“Seluruh pegawai Kementerian Kesehatan berhak atas lingkungan kerja yang aman dan adil. Saya memahami budaya kerja ‘toxic’ ini masih ada, sehingga pelakunya harus dihentikan!”
Asosiasi Medis Malaysia mengeluarkan pernyataan yang menuntut penyelidikan menyeluruh atas kematian Dr Tay.
Presidennya Kalwinder Singh Khaira mengatakan kehilangan tragis tersebut menimbulkan kekhawatiran serius mengenai kesehatan mental dan kesejahteraan para dokter di sistem kesehatan masyarakat.
“Komunitas medis memantau dengan cermat situasi ini dan kami menghargai respons yang cepat dan transparan,” katanya.
Sebuah survei pada tahun 2023 menemukan bahwa 30 hingga 40 persen dokter Malaysia pernah mengalami beberapa bentuk kekerasan, dan Asosiasi Medis Malaysia menyatakan “keprihatinan yang mendalam” atas temuan tersebut.
Badan tersebut sebelumnya juga meminta para dokter untuk melaporkan pelecehan di tempat kerja atau melaporkannya ke polisi.
Di sisi lain, polisi setempat menyatakan tidak ada dugaan tindak pidana dalam kematian Dr Tay. Outlet media baru The Star mengutip Kapolsek Lahad Datu Zulbahrin Ismayil yang mengatakan bahwa kejadian tersebut diklasifikasikan sebagai kematian mendadak.
Berikutnya: Timeline berdasarkan klaim keluarga
(putih)