Jakarta –
Vihara Ekayana Arama 2568 SM Rangkaian Meditasi Hari Waisak 2024. Peziarah yang datang merayakan hari raya tersebut dengan penuh suka cita.
Meditasi Meditasi dipimpin oleh Bhante Nanabhadra dari Vihara Ekayana Arama. Waisak tahun ini terjadi tepat pukul 20.52 WIB malam. Keheningan menciptakan suasana yang sangat serius dalam permainan.
Usai meditasi, Yang Mulia Uskup U Khatthami membabarkan Dharma 2568 B.E., yang didengarkan dengan penuh perhatian oleh para umat yang berada pada puncaknya.
Tema utama hari bulan purnama tahun ini adalah ‘Perdamaian melambangkan persatuan seluruh negeri’ dan tema utamanya adalah ‘Mari kita membangun perdamaian dengan para Bodhisattva’. Termuat dalam ajaran Buddha bahwa keteladanan baik yang diajarkan Buddha merupakan pedoman yang harus diikuti guna mencapai keseimbangan.
“Perilaku keluarga, sahabat, komunitas dan masyarakat harus dievaluasi dan diajarkan secara setara. Sang Buddha mengajarkan pentingnya menciptakan keharmonisan dalam hubungan sehari-hari, seperti yang tertulis dalam Sigalovada Sutta dalam Martabat. Guru, pasangan, anak, sahabat, sahabat, pemimpin, pekerja, pekerja, wali,” kata Rabu. (23/5/2024) dibacakan pada Rabu (23-5-2024).
“Pemahaman untuk menciptakan perdamaian dalam masyarakat; Buddha menekankan pentingnya pengertian dan kerja sama. Konsep ini adalah keluarga, pekerjaan, masyarakat Agama Ini adalah fondasi yang kuat untuk membawa perdamaian bagi bangsa,” tambahnya.
Pada tahun 2569 B.E., ketika ia mencapai pencerahan setelah banyak meditasi, ia mengutus Sang Buddha dalam perjalanan untuk menemukan makna di balik ajaran tersebut. Selain itu, Yang Mulia Biksu mengatakan bahwa meditasi Vaishara dapat memberi Anda motivasi dan kekuatan batin.
“Tuan kita Siddhartha bermeditasi pada bulan ini di India dan menyebutnya Vaishala, jadi dia menganggapnya sebagai Vaishala dan mendapat informasi untuk menghitung bulan purnama dan memahami bulan purnama, bukan?”
Jangan lewatkan Bhante Nanabhadra akan terus bernyanyi
Perayaan Waisak tahun ini adalah untuk pengembangan umat Kristiani dan negara.
Selain itu, menerapkan ajaran agama Buddha dan menghadapi situasi saat ini dapat menjaga keharmonisan di semua tingkatan untuk mencapai negara yang lebih baik.
“Saya senang bisa berbuat lebih banyak karena saya bisa membantu lebih banyak orang, khususnya umat Buddha. Dan jika kita percaya pada kemajuan masyarakat, berarti kita bisa membantu Indonesia bersatu dan bahagia. Ajaran agama “harus selalu dikaitkan dengan apa yang terjadi saat ini (situasi), jadi hikmah, Dengan kebijaksanaan kita dapat membantu diri kita sendiri; keluarga dapat membantu teman; membantu masyarakat; Kita bisa membantu negara ini lebih banyak lagi,” katanya.
Saksikan video “Suasana Gunung Bromo Dipadati Pengunjung Saat Waisak” (fem/fem)