Jakarta –
Penggunaan teknologi dan sistem informasi memudahkan operasional dan meningkatkan efisiensi sumber daya juga dalam kehidupan bisnis, sehingga meningkatkan efisiensi dan profitabilitas serta meningkatkan daya saing perusahaan.
Penggunaan kecerdasan buatan atau teknologi dan media data berkemampuan AI semakin banyak digunakan di semua bisnis serta lembaga dan lembaga pemerintah untuk memfasilitasi operasional.
Menurut analisis sebuah firma riset bisnis, nilai pasar elektronik global yang mengalami penurunan pada tahun 2017 akan kembali meningkat pesat berkat kecerdasan buatan, hingga lebih dari Rp. 21 triliun pada tahun 2023 dan lebih dari Rp 23 triliun pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 7,4%.
Berdasarkan hasil penjualan, 70% dari total penjualan berasal dari produk-produk sektor elektronik dalam negeri, seperti teknologi rumah pintar, sistem audio, televisi, dan peralatan rumah tangga.
Setelah itu sektor komersial, 20% melayani lingkungan operasi non-industri, dan 10% sektor industri, yang produknya berfokus pada peralatan pendukung proses produksi.
Negara-negara Asia dan Pasifik merupakan pasar listrik terbesar kedua setelah Korea Utara. Tidak mengherankan jika perkembangan pasar elektronik sangat aktif di negara-negara Asia-Pasifik. Inovasi ini didukung oleh pesatnya perkembangan inovasi dan investasi teknologi baik negara maupun pelaku ekonomi.
KomunikasiAsia 2024; Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), festival terbesar di Asia, merupakan rangkaian acara “Asia Tech x Singapore” yang diselenggarakan oleh Infocomm Media Development Authority (IMDA) dan Informa Tech di Singapura pada tanggal 29-31 Mei 2024.
Salah satu perusahaan yang mewakili Indonesia pada pameran tersebut adalah PT Onesia Nusantara Evolutionary yang dikenal di dalam negeri dengan brand Onesia. Oleh karena itu, Onesia telah membawa produk elektronik dalam negeri ke kancah internasional dengan kualitas yang sama dengan yang diproduksi di negara-negara maju di dunia.
(fdl/fdl)