Jakarta –
Gajah liar Afrika diketahui memanggil satu sama lain dengan nama masing-masing. Ya, nama memang mirip dengan orang, menurut sebuah penelitian baru.
Mengutip CNN, Kamis (13/6/2024), lumba-lumba memanggil satu sama lain dengan suara seperti peluit, mirip dengan yang digunakan burung, dan gajah Afrika di Kenya mungkin lebih mahir dalam mengenali satu sama lain.
Gajah belajar, mengenali dan menggunakan panggilan yang mirip dengan nama untuk memanggil anggota sejenisnya. Mereka melakukannya tanpa menggunakan mimikri, menurut penelitian yang diterbitkan Senin di jurnal Nature Ecology and Evolution.
Jenis panggilan gajah yang paling umum adalah auman, yang memiliki tiga subtipe. Kontak mengaum digunakan untuk memanggil gajah lain yang berada jauh atau tidak terlihat.
Raungan penyambutan digunakan ketika ada gajah lain di dekatnya. Bouldering kemudian digunakan untuk perawatan gajah betina muda atau dewasa untuk anaknya.
Para peneliti memeriksa ketiga jenis auman ini dan menggunakan model pembelajaran mesin untuk menganalisis rekaman 469 panggilan yang dilakukan oleh kelompok gajah dan anak gajah betina di Taman Nasional Amboseli dan Cagar Alam Samburu dan Buffalo Springs antara tahun 1986 dan 2022.
Menurut penelitian, semua gajah dapat diidentifikasi secara individu berdasarkan bentuk telinganya karena telah dipantau terus menerus selama beberapa dekade.
Idenya adalah “jika panggilan tersebut berisi sesuatu seperti nama, Anda harus dapat mengetahui kepada siapa panggilan tersebut ditujukan dari fitur akustik panggilan tersebut,” kata Mickey Pardo, seorang ahli perilaku hewan dan pemimpin studi pascadoktoral. Rekan Peneliti di Universitas Cornell, New York.
Para peneliti telah menemukan bahwa struktur suara percakapan berubah tergantung pada siapa target percakapannya. Model pembelajaran mesin mengidentifikasi penerima dengan benar di 27,5% panggilan yang dianalisis. Saksikan video “Gajah Liar Masuk Perkampungan – OKI Sumsel Rusak Kebun Warga” (msl/fem)