Jakarta –
Dalam video yang viral, terlihat sang ayah berlutut meminta maaf kepada putrinya karena tidak bisa membelikannya iPhone.
Scmp melaporkan bahwa seorang pria Tiongkok dan putrinya bertengkar, dan sang ayah berlutut dan meminta maaf. Peristiwa tersebut terjadi di Taiyuan, Provinsi Shaanxi, Tiongkok.
Zhong, seorang saksi mata yang menyaksikan kejadian tersebut, mengatakan keduanya bertengkar begitu keras hingga dia bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka katakan. Anak itu berteriak kepada ayahnya, “Orang tua lain bisa membelikan iPhone untuk anaknya, kenapa kamu tidak punya uang?”
Kemudian sang ayah akhirnya berlutut dan mengangguk, lalu menyalahkan dirinya sendiri atas masalah keuangan tersebut. Melihat hal tersebut, anak tersebut berteriak kepada ayahnya agar bangkit, karena — mungkin — apa yang dilakukan ayahnya tampak memalukan baginya.
Berdiri! Bangunlah dengan cepat!” – dia berteriak.
Zhong yang berdiri di samping kedua orang tersebut mengaku melihat ayah dan anak tersebut berinteraksi selama kurang lebih lima menit dan mengaku sangat mengenal sang ayah. Bahkan, ia mengaku begitu marah dengan kelakuan anak tersebut hingga ingin memukulnya.
“Saya bahkan ingin mendatanginya dan memukulnya,” kata Zhong seperti dikutip detikINET SCMP, Sabtu (25/05/2024).
Video tersebut menjadi viral di media sosial Tiongkok dan dilihat 91 juta kali di Weibo dan enam juta kali di Douyin. Bahkan, video tersebut langsung menjadi perbincangan di kalangan warga Tanah Air.
“Konsumsi berdampak negatif pada generasi muda. Mereka terlalu terobsesi dengan kenyamanan materi, namun tidak peduli dengan kesulitan orang tua. Ini adalah tragedi sosial,” kata salah satu pengguna Weibo.
“Gue ngerasa dua-duanya. Anaknya sombong banget, tapi nggak pantas kalau bapaknya bertekuk lutut,” tulis pengguna lain.
“Ayahnya menyedihkan sekali, kelakuannya akan membuat anaknya semakin memberontak. Dia tidak bisa menunjukkan kesalahannya kepada anaknya. Dia mendidik anak dengan buruk,” tulis yang lain. Tonton video “Penjualan iPhone di China Turun 19% di Awal 2024” (asj/asj)