Jakarta –
Tidak ada yang tahu kapan kematian akan datang. Namun, seseorang yang mendekati kematian mungkin menunjukkan tanda-tanda tertentu, mulai dari perubahan fisik hingga perubahan perilaku.
Salah satunya adalah seruan kematian. Seseorang yang mengalami kematian biasanya mempunyai waktu kurang dari 24 jam untuk bertahan hidup.
Apa sebenarnya lonceng kematian itu?
Dikutip dari Healthline, death rattle merupakan suara serak dan basah yang dapat mengiringi setiap tarikan napas seseorang menjelang akhir hayatnya.
Suara berderak ini terjadi ketika seseorang sangat lemah atau terkadang tidak sadarkan diri sehingga tidak dapat batuk atau menelan untuk mengeluarkan air liur dari tenggorokannya.
Saat mereka bernapas lebih dalam, suara berderak terdengar lebih keras karena napas yang lebih kuat bergerak mengikuti air liur dan lendir di bagian belakang tenggorokan.
Suara kematian bisa terdengar “basah” atau serak dan bisa berubah setiap kali bernapas. Terkadang suaranya pelan dan terdengar seperti erangan. Di lain waktu, suaranya keras dan terdengar seperti mendengkur atau berkumur.
Meski terdengar menakutkan, namun belum ada bukti ilmiah yang menyatakan seseorang merasakan sakit atau penderitaan saat lonceng kematian terjadi.
Selain lonceng kematian, seseorang yang mendekati akhir hayat juga bisa mengalami gejala seperti: kebingungan, mengantuk, menggigil atau menggigil. Pernapasan tidak merata. Kulit atau bintik-bintik biru muncul. Apa yang dapat Anda lakukan ketika krisis kematian terjadi?
Meskipun guncangan kematian bukan merupakan tanda rasa sakit, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau kecemasan pada orang yang dicintai. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meredam suara derak maut:
Ubah posisi orang tersebut sehingga ia berbaring miring dengan kepala sedikit terangkat. Batasi asupan air Anda. Gunakan obat yang mengeringkan sekresi seperti atropin atau glikopirotal. Jaga kebersihan mulut, misalnya: gunakan kapas yang sedikit lembab untuk membersihkan mulut. Tonton video “Video. : WHO bilang penyakit misterius muncul di Kongo” (ath /kna)