Jakarta –
Mewabahnya penyakit Mpox atau cacar monyet di Republik Demokratik Kongo semakin mengerikan. Menteri Kesehatan Kongo Roger Kamba mengatakan ada lebih dari 17.801 kasus dugaan mpox, termasuk 610 kematian.
Peningkatan kasus dilaporkan terjadi di provinsi-provinsi yang terkena dampak konflik, yang merupakan rumah bagi sebagian besar dari 7,3 juta pengungsi di negara tersebut.
“Memburuknya situasi yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi bagi populasi yang hancur akibat konflik selama beberapa dekade,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi pada Selasa, yang dikutip Xinhua.
Menteri Kesehatan Kamba mengimbau masyarakat untuk memperhatikan langkah-langkah perlindungan dan mendapatkan vaksinasi segera setelah tersedia, terutama menjelang tahun ajaran baru di awal September.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan Rencana Strategis Global untuk Kesiapsiagaan dan Respons Mpox untuk mengakhiri penularan dari manusia ke manusia melalui upaya terkoordinasi di tingkat global, regional, dan nasional.
“Wabah Mpox di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara tetangga sudah terkendali dan dapat dihentikan,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Tonton video “Pemerintah menutup pintu kedatangan internasional karena Mpox” (suc/suc)