Beijing –
Populasi Tiongkok menurun karena rendahnya angka kelahiran. Menyelamatkan bayi baru lahir penting untuk mempertahankan populasi.
Banyak rumah sakit yang berupaya menurunkan jumlah kematian bayi, misalnya di Rumah Sakit Qiqihar di Tiongkok, angka kematian tahunan sebanyak 1.800 bayi telah diturunkan menjadi 0,1 persen.
“Jumlah kematian ibu tidak pernah dikumpulkan secara spesifik, tapi bisa dikatakan 0,1 persen dari seluruh indikasi,” kata Zhang Wenqing, kepala kesehatan ibu di Rumah Sakit Sanjiu, dalam pertemuan Kamis (16) di Qiqihar, China. /5) / 2024).
Menurut Zhang, pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan rutin bila ditemukan bayi tidak normal atau berisiko lahir prematur.
Menurutnya, banyak penyebab bayi prematur di Tiongkok tidak berbeda dengan yang terjadi di banyak negara lain. Hal ini mungkin disebabkan oleh riwayat infeksi atau risiko genetik.
“Tapi mungkin yang paling umum adalah akibat ketuban pecah dini,” ujarnya.
Bayi prematur menghadapi gangguan kesehatan karena bagian tubuhnya belum terbentuk sempurna.
Namun, risiko ini hampir selalu dapat dicegah dengan kelahiran pertama di rumah sakit-klinik
Hukum kelahiran di Tiongkok sangat ketat. Tidak seorang pun diperbolehkan melahirkan di luar rumah sakit atau poliklinik. Seseorang yang terkena “denda” tidak dapat memperoleh akta kelahiran.
“Itulah sebabnya tidak ada yang melahirkan di rumah.
Namun hal ini juga sejalan dengan sebaran Puskesmas di wilayah non-perkotaan. Jika teknologi yang dimiliki puskesmas daerah tidak mencukupi untuk mengobati penyakit tertentu pada ibu hamil atau anak, maka digunakan sistem rujukan ke puskesmas utama di Tiongkok.
(nef/kna)