Jakarta –

Lembaga riset Canalys memperkirakan pertumbuhan pasar ponsel di Asia Tenggara pada kuartal I tahun 2024. Salah satu penyebabnya adalah bulan Ramadhan.

Pertumbuhan pasar ponsel di Asia Tenggara dilaporkan sebesar 12% dibandingkan kuartal pertama tahun 2023, dan menurut Canalys, ini merupakan tanda pertama membaiknya kondisi pasar ponsel di Asia Tenggara.

Pada kuartal pertama tahun 2024, 23,5 juta ponsel akan dikirimkan di Asia Tenggara. Jumlah tersebut sebenarnya masih kalah dibandingkan jumlah pengapalan ponsel hingga tahun 2023, namun setidaknya mulai meningkat pasca penurunan pasar.

Menurut Canalys, salah satu faktor yang meningkatkan pengiriman ponsel pada kuartal I 2024 adalah bulan Ramadhan yang akan meningkatkan jumlah pengiriman di Indonesia dan Malaysia.

“Ramadhan adalah katalis bagi pertumbuhan angkutan barang di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia karena bonus Ramadhan meningkat, sehingga menghasilkan belanja yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” kata analis Canalys, Sheng Win Chow dalam sebuah pernyataan.

Sementara di Filipina dan Indonesia, merek Transsion – Itel, Tecno, dan Infinix – menguasai pasar ponsel di kisaran harga Rp 1,5 jutaan, detikINET GSM Arena dikutip Senin (27/5/2024).

Secara keseluruhan, Samsung menguasai pasar ponsel Asia Tenggara dengan pangsa 19%, namun pengirimannya turun 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun, menurut Canalys, hal ini diperkirakan terjadi karena Samsung mengubah strateginya untuk fokus pada sektor kelas menengah dan atas. Mereka yakin di masa depan, konsumen akan lebih memilih ponsel kelas atas.

Di posisi kedua ada Transsion yang merupakan gabungan Infinix, Tecno, dan Itel yang meraih pangsa pasar 18%, meningkat 197% dibandingkan Q1 2023. Ketiga merek ini bersama-sama mengalahkan Oppo dan Xiaomi, namun Xiaomi mengalami pertumbuhan. penjualan 52%.

Xiaomi dan Oppo di posisi ke-3 dan ke-4 dengan pangsa pasar 16% dan terkirim 3,8 juta unit. Meski pangsa pasarnya sama, namun terjadi peningkatan besar bagi Xiaomi (52%) dan penurunan bagi Oppo (-5%).

Disusul Vivo di peringkat 5 yang mengapalkan 2,8 juta ponsel dengan pangsa pasar 12%, atau meningkat 12% dibandingkan Q1 2023.

Analis Canalys memperkirakan pertumbuhan pasar ponsel di Asia Tenggara sebesar 4% pada tahun 2024. Namun masih ada faktor lain yang menghambat pertumbuhan tersebut, salah satunya adalah nilai tukar yang sangat fluktuatif, harga komponen, dan sejumlah faktor lainnya.

Namun, hal ini sebenarnya merupakan win-win solution bagi merek ponsel dengan rantai pasokan yang efisien dan inventaris yang melimpah. Saksikan video “Beberapa Amalan yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan” (asj/asj).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *