Jakarta –
Batik Keris merupakan salah satu perusahaan batik terbesar di Indonesia yang terkenal dengan produk batik berkualitas tinggi dan kekayaan nilai budaya Indonesia, Batik Keris memadukan motif batik tradisional dengan teknik pewarnaan dan kerajinan yang sangat detail dan halus.
Pembukaan Website Resmi Batik Keris, Kamis (12/2/2024), Batik Keris telah berkembang selama lebih dari 90 tahun, diwariskan dari generasi ke generasi. Perusahaan ini berawal dari usaha batik rumahan, kemudian berkembang menjadi pakaian besar pabrik dengan toko yang tersebar di seluruh Indonesia.
Proses pertumbuhannya melalui berbagai tahapan hingga menjadi perusahaan besar pada tahun 1970, dengan tetap menjaga kualitas dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Lalu milik siapakah batik keris tersebut?
Berdasarkan catatan detikcom, Batik Keris awalnya hanyalah sebuah perusahaan batik dalam negeri yang didirikan oleh Kwee Tiong Jing di Jalan Nonongan, sebuah usaha batik kecil-kecilan yang setelah itu ia dikaruniai seorang buah hati yang diberi nama Kwi Som Tyok atau dikenal dengan Kasoem Tyokrosaputro.
Kemudian pada tahun 1946, Batik Keris dikelola secara lebih besar di Chemani, Grogol, oleh Kasoem Tjokrosaputro, seiring berkembangnya perusahaan tekstil tersebut berubah bentuk menjadi perseroan terbatas (PT) pada tahun 1970. Perusahaan tersebut tetap menjaga kualitas dan budayanya. warisan nusantara.
Dua tahun kemudian, Keris Batik mulai membuka toko di Sarina, Jakarta. Sepeninggal Kasoem pada bulan Desember 1976, usaha batiknya dilanjutkan oleh Handoko dan Handiman yang merupakan putra-putranya. Enam bulan sebelum orang tuanya meninggal, perusahaan tersebut juga dimiliki oleh Batik Keris yang dipimpin oleh Handianto yang meninggal dunia pada 2 Desember 2018.
Diketahui, mendiang Handianto Tjokrosapoetro merupakan generasi ketiga pemilik Batik Keris, ia mulai mengelola Batik Keris pada tahun 1990-an. Dengan tangan kerennya, Batik Keris mampu mempekerjakan hingga ribuan karyawan dan dialah sosok di balik kesuksesan Batik Keris.
Perusahaan tersebut kini dijalankan oleh istrinya, mendiang Handianto. Ibu Lina Handianto Tjokrosaputro sebagai penerus Batik Keris, beliau bersama anak-anaknya meneruskan cita-cita Handianto untuk menjadikan Batik Keris sebagai pusat kebudayaan Indonesia. Hasilnya, banyak UKM yang bisa terbantu, banyak bisnis keluarga yang bisa dikelola, dan banyak nyawa yang tertolong.
(fdl/fdl)