Jakarta –

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan, ada dua syarat agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7 hingga 8 persen. Pencapaian tersebut menjadi tujuan pertumbuhan ekonomi Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Kalau kita ingin tumbuh dari 7% menjadi 8%, kita perlu melakukan dua hal. Tujuan kita, 21 tahun lagi, Indonesia ingin menjadi negara maju di usia Indonesia yang ke-100,” ujarnya dalam artikel strategis. Optimisme untuk perdagangan luar negeri. Di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024) mengenai kebijakan tantangan WTO.

Syarat pertama adalah mengendalikan masuknya barang impor ke dalam negeri. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang melindungi industri dalam negeri agar tidak kalah bersaing.

Pengendalian masuknya barang impor pertama kali dilakukan dengan memindahkan barang asal luar negeri dari pos perbatasan ke pos perbatasan. Artinya, seluruh barang impor harus melalui pemeriksaan pabean dan cukai.

Oleh karena itu, diadakan rapat di bawah pimpinan Presiden, dan dalam rapat terbatas kami putuskan agar perbatasan pos dihapuskan sebagai perbatasan, dan semuanya berada di bawah pengawasan bea cukai. Saat itu, saya berkata, “Pak, Pengendalian impor harus dilakukan. “Barang” karena kita bisa melarangnya. Ratas sepakat lahir 36 barang impor yang dikendalikan,” jelasnya.

Kebijakan ini mengenakan bea masuk anti dumping (BMAD) dan bea masuk pelindungan impor (BMTP) terhadap produk impor yang harganya di bawah harga pasar Indonesia.

“Semuanya diatur, dilindungi, kami menyediakan barang yang sangat murah, kami memberlakukan bea masuk anti dumping dan tindakan pengamanan,” jelasnya.

Selain mengendalikan impor, Indonesia juga harus memperluas pasar ekspor. Oleh karena itu, perjanjian diplomatik atau perdagangan meluas ke beberapa negara.

“Makanya diplomasi lewat perjanjian sudah kita selesaikan. Banyak RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) yang kita selesaikan dengan ASEAN, IUAE Timur Tengah, mudah-mudahan UE selesai, Chile (selesai), dengan Amerika Latin. Harusnya seperti ini atau tidak, kita akan kesulitan”, jelasnya.

“Ketika ekonomi kita tumbuh, negara kita menjadi kuat, dan produktivitas meningkat, maka kita akan membuat kesepakatan antar negara-negara tersebut, menangkap dan memperluas pasar luar negeri, dan kemudian kita akan tumbuh dari 7 menjadi 8 persen,” ujarnya. Simak “BPS Catat Ekonomi RI Tumbuh 5,11% di Q1 2024” (ada/kil)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *