Jakarta –
Sejumlah pegawai bank raksasa AS, Wells Fargo, dipecat atau dipecat setelah ketahuan bekerja dengan keyboard palsu. Praktik ini disebut-sebut semakin meluas akibat Covid-19 yang memaksa banyak perusahaan untuk bekerja dari rumah (WFH).
Melansir BBC, Rabu (26/6/2024), Wells Fargo sejak tahun 2022 telah menerapkan sistem kerja hybrid dimana karyawan tidak diharuskan selalu datang ke kantor dan dapat bekerja dari rumah beberapa hari dalam seminggu.
Sebagai bentuk pengawasan, perusahaan menggunakan berbagai alat canggih untuk memantau aktivitas karyawan jarak jauhnya. Alat ini dapat melacak penekanan tombol dan pergerakan mata, mengambil tangkapan layar, dan mencatat situs web mana yang dikunjungi.
Namun para pegawai ‘nakal’ ini juga memiliki berbagai alat untuk menghindari pengawasan, termasuk alat yang disebut ‘mouse jigglers’. Dengan menggunakan alat ini, perangkat komputer yang dikendalikan oleh perusahaan tampaknya sedang digunakan secara aktif.
Alat mouse jiggler ini dapat membuat mouse komputer bergerak secara acak namun meyakinkan. Dengan begitu, layar komputer tidak akan mati meski pengguna sedang tidak bekerja.
Perangkat aktivitas kerja palsu ini juga bisa ditemukan di berbagai situs e-commerce seperti Amazon. Di situs tersebut, harga perangkat jenis ini dijual tidak lebih dari 10 USD atau Rp 164.360 (kurs Rp 16.436/dolar AS).
Belum jelas bagaimana Wells Fargo mendeteksi penipuan yang dilakukan karyawan nakal, atau apakah masalah ini secara spesifik hanya terjadi saat mereka sedang WFH. Namun yang pasti bank melarang keras kegiatan semacam itu.
“Wells Fargo menerapkan standar tertinggi kepada karyawannya dan tidak menoleransi perilaku tidak etis,” kata juru bicara perusahaan.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti berapa jumlah karyawan yang dipecat karena kedapatan menggunakan keyboard palsu. Namun menurut laporan Wells Fargo kepada Otoritas Regulasi Industri Keuangan AS, puluhan karyawan telah dipecat sebagai dampaknya.
BBC juga telah mengkonfirmasi setidaknya enam kasus pemecatan karyawan setelah peninjauan, dan kasus lain di mana seorang karyawan secara sukarela mengundurkan diri saat ditanyai oleh perusahaan tentang aktivitas kerja yang curang tersebut.
Tonton juga video ‘Saya dipecat tanpa pesangon’:
(fdl/fdl)