Jakarta-

Presiden terpilih Prabowo Subianto diyakini tidak akan membentuk lembaga baru yang mengelola program makanan bergizi gratis tersebut. Sebab program ini bisa dilaksanakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Institute for Economic Development and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti. Ia mengatakan pembentukan lembaga atau badan baru tidak diperlukan karena kebijakan moneter dan fiskal perlu diperketat. Menurut dia, efisiensi anggaran kini menjadi prioritas.

“Kalau ada lembaga baru yang menyelenggarakan makan gratis (bergizi), berarti anggaran rutinnya akan lebih ditambah lagi untuk pelatihan staf, pemeliharaan gedung dan berbagai hal seperti itu,” kata Esther usai program INDEF pada pertengahan tahun. Seminar 2024: Presiden Baru, Masalah Lama di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (25 Juni 2024).

Menurut Esther, sebaiknya Prabowo menunjuk Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan sebagai pelaksana karena bentuk program makanan bergizi gratis ini mirip dengan bantuan sosial (Bansos). Menurutnya, perlu melibatkan Kementerian Kesehatan sendiri, karena program tersebut menyangkut gizi.

“Sudah waktunya untuk memperkuat integrasi dan koordinasi kebijakan, mengingat kondisi perekonomian Indonesia ke depan masih relatif sulit,” jelasnya.

Sebelumnya, berdasarkan catatan anak-anak, Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut akan membentuk lembaga baru bernama Badan Gizi Nasional untuk melaksanakan program makan bergizi gratis. Informasi tersebut diungkapkan anggota dewan ahli TKN Prabowo-Gibran Panangian Simangukalit.

Panangian mengatakan, Badan Gizi Nasional merupakan badan baru yang sedang dipersiapkan pembentukannya. Agensi ini akan menjadi pelanggan program makan gratis.

Berhasil ya? Badannya juga baru, kata Panangian saat ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2024).

Namun, dia belum bisa memastikan apakah lembaga ini hanya diisi orang baru atau diambil alih lembaga serupa lainnya.

“Saya kira Pak Prabowo lebih memilih yang lebih segar. Tentu akan ada kombinasi secara institusi, tapi itu yang diinginkannya lebih segar,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, nantinya lembaga ini akan mengkoordinasikan kegiatannya dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan lembaga desa lainnya. Tidak akan ada intervensi dari pengusaha besar. (m/m)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *