Batavia –
Merek alat olahraga ternama Under Armour harus merogoh kocek US$ 434 juta atau Rp. memberikan
Seperti dilansir Rhonco, Sabtu (22/6/2024), usulan pembayaran “uang perdamaian” masih menunggu persetujuan pengadilan federal di Baltimore. Apabila usulan ini diterima, maka perkara akan segera selesai dan perkara yang sebelumnya diajukan pada tanggal 15 Juli juga akan gugur.
Perlu diketahui, sebelumnya pemegang saham melalui perwakilannya mengajukan gugatan terhadap Under Armour karena diduga menggelembungkan laporan laba perusahaan untuk memenuhi perkiraan Wall Street. Karena tindakan mereka, perusahaan dan CEO-nya, Kevin Plank, dituduh menyesatkan pemangku kepentingan industri tentang kesehatan keuangan perusahaan.
“Under Armour mengatakan pihaknya berencana untuk membayar penyelesaian $434 juta dalam bentuk pembayaran tunai serta menarik fasilitas bergulir senilai $1,1 miliar,” CNN melaporkan.
“Perusahaan menambahkan dalam pengajuan peraturan bahwa mereka telah setuju untuk memisahkan peran ketua dan CEO untuk jangka waktu setidaknya tiga tahun,” jelas laporan itu.
Sebelum kesepakatan diajukan, pada awal tahun 2021 Under Armour telah setuju untuk membayar $9 juta untuk menyelesaikan tuduhan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) yang menipu investor mengenai pertumbuhan pendapatannya.
Dalam penyelidikannya, SEC menemukan bahwa investor Under Armour menggunakannya untuk mendanai rekening yang ada pada paruh kedua tahun 2015 dengan total US$408 juta.