Jakarta –
Industri otomotif yang semula diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan pada tahun 2024, tampaknya sulit untuk diwujudkan. Hal ini tercermin dari penjualan mobil di Indonesia yang dikatakan stagnan. Ada pula laporan bahwa meski banyak jenis mobil yang muncul di tahun 2024, namun penjualan mobil di tahun 2024 tidak akan mencapai 1 juta unit.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Penjualan PT Toyota-Astra Motor (TAM), ya.
“Kalau bicara pasar, Toyota sangat bagus dalam hal ini. Pangsa pasar kami meningkat sekitar 32,8-33%,” kata Anton kepada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang digelar di ICE BSD, Tangerang.
“Kita lihat setiap bulan setelah pemilu mulai naik dan tidak selalu turun. Kita harapkan GIIAS 2024 bisa meningkatkan penjualan dan menggairahkan pasar. Setelah pemilu dan ada pemerintahan baru, sering Anton menambahkan.
Sementara itu, Anton menyampaikan pendapatnya mengenai melemahnya daya beli masyarakat dan menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah.
“Kami berharap situasi ini hanya sementara (hanya sementara) dan kami berharap perekonomian Indonesia membaik. Mencapai 1 juta unit terjual tahun ini memang sulit, tapi bukan tidak mungkin. Kami mengharapkan sama seperti tahun lalu – ya, 900.000 unit.
Lalu bagaimana kita bisa memperluas pasar mobil Indonesia? “Kita tidak bisa terlalu banyak mengubah pasar untuk berekspansi, tapi kita bisa memperkuat lini produk, memperkuat layanan dan program penjualan, dan ini akan berdampak pada peningkatan permintaan dari sisi penjualan,” kata Anton.
“Tidak hanya di mobil penumpang, tapi juga di kapal, makanya tahun ini tidak hanya Prius, New GR Yaris, tapi juga Toyota Rangga yang awalnya ditujukan untuk masuk ke segmen komersial. . Kami menyasar segmen pikap 4×4. Kami hanya kuat di dalamnya dengan Hiace dan belum masuk ke segmen itu (segmen komersil) secara besar-besaran,” kata Anton. Saksikan video “Toyota Prius Hybrid Mejeng di GIIAS 2024, dibanderol Rp 689 juta ” (lth/rgr)