Jakarta –

Program pembangunan kesehatan harus terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah agar mencapai kemajuan yang signifikan. Hal ini dilakukan agar rencana pembangunan kesehatan ke depan lebih terintegrasi.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo pada pembukaan Majelis Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan pada Rabu (24/4).

“Semuanya harus sinkron, semuanya harus sejalan, semuanya harus sejalan, apa yang perlu dilakukan. Jangan sendirian, kalau sendirian tidak akan ada hasilnya,” kata Presiden saat pembukaan Dewan Keamanan Nasional Kesehatan 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (24/04/2024).

Untuk mempertemukan rencana pembangunan pusat dan daerah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar Rapat Kesehatan Nasional Tahun 2024 yang digelar di ICE BSD, Tangsel, Banten selama dua hari yakni 24 dan 25 April 2024.

Acara yang bertemakan “Transformasi Pelayanan Kesehatan: Menuju Indonesia Emas” ini diikuti oleh sekitar 2.100 peserta yang terdiri dari perwakilan seluruh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, Bappeda provinsi/kabupaten/kota, UPT Kementerian Kesehatan, perwakilan kementerian/lembaga. dan mitra untuk pengembangan layanan kesehatan, dan lainnya.

Oleh karena itu pada pagi hari ini kita akan melakukan konsolidasi dan integrasi untuk mengambil langkah-langkah konkrit terhadap permasalahan kesehatan yang kita hadapi, kata Kepala Negara.

Dalam laporannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang akan menjadi kerangka strategis pencapaian tujuan kesehatan di masa depan. Salah satu strategi barunya adalah beralih dari mengobati orang sakit menjadi menjaga mereka tetap sehat.

“Konsep baru ini kami masukkan ke dalam transformasi layanan kesehatan dengan mengundang 514 kabupaten/kota dan provinsi untuk berpartisipasi, tidak hanya kepala dinas, tapi juga pimpinan BAPPEDA, termasuk direktur RSUD yang kami undang untuk datang,” ujarnya kepada The Guardian. Menteri Kesehatan.

Menkes menjelaskan, keikutsertaan Bapeda pada Munas Kesehatan 2024 untuk memperoleh masukan penting bagi penyusunan Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) yang diharapkan selesai pada Agustus mendatang.

RIBK disusun berdasarkan amanat Undang-Undang Kesehatan 17 Tahun 2023, yaitu mengubah paradigma perencanaan kesehatan dari program after budget (uang mengikuti program) menjadi budget after program (uang mengikuti program).

Dalam paradigma ini, anggaran kesehatan tidak ditetapkan sebesar 5 atau 10 persen, melainkan sesuai kebutuhan/prioritas program.

Menkes berharap RIBK pada akhirnya dapat menjadi pedoman nasional yang menjadi acuan pemerintah pusat dan daerah dalam merencanakan, menganggarkan, dan melaksanakan program kesehatan di daerahnya.

Bersamaan dengan penyusunan RIBK, Menkes juga ingin penyelenggaraan Munas Kesehatan Tahun 2024 dapat menjadi momentum yang baik bagi konsolidasi dan koordinasi seluruh kekuatan dan program seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Video “Catatan Jokowi tentang Isu Besar Humas Kesehatan di Indonesia” (kna/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *