Jakarta –

Pakar TIK Tony Sino Hartono membuka migrasi sistem online TikTok Shop ke Tokopedia yang dilakukan di belakang layar atau dikenal dengan istilah behind the scene. Backend adalah bagian situs web yang tidak dapat dilihat pelanggan.

Tony yang juga asisten peneliti di Center for Digital Society UGM mengatakan, satu aplikasi akan membuat banyak sistem elektronik bekerja dalam waktu bersamaan. Sistem tersebut mencakup sistem yang berasal dari perusahaan atau perusahaan yang berbeda.

Contoh nyatanya adalah aplikasi seperti Traveloka, di mana pelanggan dapat menemukan sistem elektronik yang berbeda untuk tujuan yang berbeda, kata Tony dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/3/2024).

Tony menjelaskan, terdapat banyak contoh sistem elektronik untuk berbagai tujuan, antara lain reservasi tiket pesawat yang dihubungkan dengan sistem pengatur lalu lintas udara dari berbagai maskapai penerbangan, dan reservasi hotel yang dihubungkan dengan sistem manajemen hotel dari berbagai hotel atau jaringan hotel yang berbeda.

Selain itu, ia mencontohkan penjualan tiket kereta api yang terhubung dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), sistem pembayaran yang terhubung dengan bank dan dompet elektronik, dan masih banyak lagi.

Tony, konsultan senior beberapa organisasi internasional, menjelaskan di balik layar, sistem elektronik promosi komersial yang terjadi di TikTok adalah window display. Transaksi pembayaran yang terjadi di Tokopedia sebagai platform e-commerce dapat ditentukan tersendiri untuk memenuhi persyaratan hukum.

“Bukan berarti pengguna harus berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya karena mengurangi kenyamanan pengguna dan merugikan keamanan siber sistem,” jelasnya.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memaparkan hasil pertemuannya dengan TikTok. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Essie Karim mengatakan proses pembayaran kini berpindah ke Tokopedia dari backend.

Kali ini Kementerian Perdagangan juga menguji coba metode pembayarannya. Essie menjelaskan, proses transaksi yang ditransfer tidak divalidasi oleh pengguna karena lancar.

“Iya masih di Tokopedia, sudah terputus,” kata Issie.

Issy mengatakan, proses transfer juga terjadi di belakang. Hal ini dinilai ilegal dan tidak melanggar hukum terkait karena transaksinya sudah tidak ada lagi di TikTok.

“Boleh sih, tapi kalau dipasang di belakang, beda. Kurang jelas ya? Jamnya nggak ada, tinggal tap aja nanti hilang,” tutupnya. (ANL/IGA)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *