Jakarta –
Maria Branyas Morera meninggal pada usia 117 tahun. Kabar meninggalnya wanita kelahiran Amerika Serikat tahun 1907 dan selamat dari dua pandemi dan dua perang dunia ini dibagikan keluarga Branyas melalui akun X mereka.
Penyebab pasti kematiannya tidak diketahui. Namun pihak keluarga menyebut Branyas meninggal dalam tidurnya.
“Kami akan selalu mengingatnya atas nasihat dan kebaikannya,” tulis keluarganya di akun sosial X miliknya, seperti dilansir France24.
Sebelum meninggal, Branyas, yang pernah tinggal di panti jompo Santa Maria del Tura di kota Olot di wilayah Catalonia timur laut Spanyol selama dua dekade terakhir, mengatakan dia merasa “lemah”.
“Waktunya sudah dekat. Saya tidak menangis, saya tidak suka air mata. Dan yang terpenting, jangan menderita untuk saya. Ke mana pun saya pergi, saya akan bahagia,” imbuhnya.
Selain kasus tersebut, penyebab kematian saat tidur seringkali dikaitkan dengan gangguan pada tiga organ terpenting manusia.
“Kematian saat tidur biasanya berhubungan dengan jantung, paru-paru, atau otak,” jelas Dr. Milind Sovani, konsultan pengobatan pernapasan di Nottingham University Hospitals NHS Trust, dalam wawancara dengan Newsweek, dikutip IFL Science.
Dr. Milind menjelaskan, saat tidur seseorang tidak mampu merespon sinyal yang bisa menandakan ada yang tidak beres pada organ tersebut.
“Jika saya berdiri dan jantung saya berhenti berdetak selama 10 detik, saya akan terjatuh dan pingsan, kemudian akan menimbulkan suara keras dan seseorang akan mendengarnya,” kata ahli jantung Jack Flyer kepada Wall Street Journal (WSJ).
“Saat Anda tertidur, Anda tidak bisa merespons diri sendiri dan gejala yang Anda alami,” lanjutnya. Tonton video “Maria Branyas, orang tertua di dunia meninggal di usia 117 tahun” (hakim/hakim)