Jala –
Kabupaten Kuningan punya daya tarik wisata baru. Tempat yang diberi nama Hutan Kajene ini menciptakan lingkungan hutan di tengah kawasan. Wisatawan bisa rehat sejenak dari hiruk pikuk kota untuk menghirup udara segar.
Lokasi objek wisata ini berada di Jalan Siliwangi Cigembang, Desa Purwawinangun, Kabupaten Kuningan. Atraksi wisata diklaim menjadi atraksi pertama dan satu-satunya yang mempromosikan ide tersebut.
Dibangun di atas lahan seluas 6 hektar, objek wisata hutan milik ini diyakini akan menjadi perbincangan baru bagi wisatawan lokal, regional, bahkan internasional yang datang ke Kabupaten Kuningan. Pasalnya, objek wisata tersebut terdiri dari banyak atraksi antara lain Minara Goodies (pusat oleh-oleh), Minara Mart (pasar kecil), Minara Food Park (masakan), dan Minara House (kafe).
Pemilik Wisata Kajene Rokhmat Ardian mengatakan, nama Kajene diambil dari sejarah hutan pada masa itu. Nama Kajene, kata Ardian, diberikan oleh Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati saat ia mengemban tanggung jawab menyebarkan Islam di wilayah tersebut.
“Kajene artinya kuning atau emas, yang juga berarti kemuliaan, hormat dan pujian. Makanya kami beri nama Hutan Kajene, sehingga tidak hanya menjadi lambang Kabupaten Kuningan, tapi juga hutan hak terbaik di Indonesia,” kata Ardian pada Selasa (2/7).
Begitu pula dengan nama Minara yang banyak dilekatkan pada tempat wisata ini, memiliki makna filosofis yang dalam. Nama Minara, kata dia, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ‘pencuri hati’.
“Diharapkan Minara mampu mencuri hati pelanggannya, salah satunya Minara Mart yang menawarkan berbagai macam snack, kue kering, dan kopi yang bisa menjadi pilihan bagi pecinta makanan enak. Saat ini Minara Mart menawarkan pilihan beragam fasilitas dan kebutuhan sehari-hari.Bagi pelanggan dengan berbagai produk dan layanan yang ditawarkan, Restoran Minara menawarkan beragam fasilitas.
Hal menarik lainnya dari hutan Kajene, lanjut Ardian, berada di dalam hutan yang awalnya hijau dengan pepohonan besar, namun kini hijau. Bahkan menjadi tempat yang damai dan tertib karena tidak ada satupun pohon besar di kawasan ini yang ditebang.
“Belum ada satupun batu besar yang sudah bertahun-tahun ada untuk membangun bangunan, bahkan bangunan tersebut harus digantikan dengan pepohonan, bahkan ada juga pohon yang terus tumbuh di dalam bangunan Menara. pohon, batu, mata air, peluang “agar tidak mengganggu lingkungan, namun memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, termasuk pembangunan kolam alami dengan memelihara ikan dewa sebagai usaha” Ikan bersejarah? dari Kabupaten Kuningan,” kata Ardian.
Sementara itu, Plt Gubernur Kuningan R Iip Hidajat memuji dan mendukung keberadaan objek wisata baru tersebut seiring dengan gagasan pelestarian Hutan Kajene. IIP juga berharap kehadiran hutan Kajene dapat menambah warna baru tempat wisata di Kabupaten Kuningan sehingga mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara.
“Keberadaan wisata hutan Kajene merupakan suatu hal baru yang memadukan antara hutan kota dengan pusat perbelanjaan dan restoran sehingga akan menarik perhatian banyak orang, dengan dibukanya hutan Kajene diharapkan semakin mengembangkan perekonomian. kekayaannya, dan ini akan menarik banyak orang. Mereka akan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat khususnya masyarakat sekitar untuk mengatasi masalah pengangguran,” ujarnya. Ip.
________________
Artikel ini telah tayang di detikJabar Saksikan video “RK mengenang sosok Acep Purnama: pria baik dan pekerja keras” (wkn/wkn)