Jakarta –
Setelah data Pemungut Pajak Penghasilan Orang Pribadi (NPWP) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirilis secara online, pemerintah nampaknya bereaksi cepat dengan menutup NPWP milik Jokowi.
Hal itu diketahui pakar keamanan siber Pratama Persadha usai mencocokkan data NPWP Jokowi yang bocor dan dicek keabsahannya di situs Klik Pajak.
“Sekarang NPWP Pak Jokowi dikatakan sudah tidak berlaku lagi,” kata Ketua Badan Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha kepada detikINET, Rabu (19/9/2024).
Berdasarkan hasil uji NPWP Jokowi, Pratama diberitahu nomor tersebut sudah tidak aktif atau dibatalkan oleh Direktur Pendapatan Dalam Negeri (DJP).
Untuk lebih jelasnya mengenai informasi ini, jika Anda ingin melakukan reset nomor NPWP, Anda disarankan untuk mengunjungi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.
Tak hanya Jokowi, catatan NPWP pun bocor secara online, termasuk milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. NPWP mereka juga dinonaktifkan.
Tampaknya aparat pemerintah lemah dalam sistem pengawasan NPWP Komisi Pendapatan, kata Pratama.
Sedangkan kedua putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming, tidak. Saat Pratama dicek, data NPWP mereka menyatakan nomor yang dimasukkan valid, benar juga.
Kaesang dan Gibran tidak bisa merekrut pejabat publik, kata Pratama.
Melansir detikFinance, Direktur Jenderal Pendapatan (DJP) Kementerian Keuangan sudah buka suara soal kabar bocornya Nomor Induk Kependudukan (NPWP) milik sejumlah orang penting. Bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Direktur Keuangan Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Dwi Astuti mengatakan pihaknya tengah melakukan pengusutan mendalam terkait hal tersebut.
Terkait informasi kebocoran data yang beredar, tim teknis DJP saat ini sedang melakukan penyelidikan menyeluruh, kata Dwi dalam keterangan resmi, Kamis (18/9).
Isu ini mencuat setelah pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto mengungkap jutaan data NPWP dijual di platform ilegal. Data terkait antara lain NIK, NPWP, alamat, nomor ponsel, dan email.
“Total 6 juta data NPWP dijual dengan harga sekitar RP 150 juta. Data yang bocor berupa NIK, NPWP, alamat, nomor ponsel, email, dll,” kata Teguh di akun X @secgron. Kutipan telah diperbaiki untuk ejaan yang benar.
Teguh juga mengunggah tangkapan layar ke Breach Forums. Dalam gambar tersebut, nama Björka sebagai pengguna tertanggal 18 September 2024. Sebanyak 6,6 juta rekaman terjual di forum tersebut. Data ini berharga 10 ribu USD atau sekitar Rp 152,96 juta (kurs Rp 15.296). Tonton video “Jokowi di Bjorka Bocorkan Data NPWP: Segera Lakukan Tindakan!” (Agustus/Fey)