Jakarta –

Kebijakan pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% mulai Januari 2025 menimbulkan reaksi beragam di kalangan netizen. Jejaring sosial penuh dengan perdebatan sengit antara mereka yang mendukung dan menentang kebijakan ini.

Sebagian besar netizen yang menentangnya menilai kenaikan PPN akan semakin membebani masyarakat, apalagi dalam konteks perekonomian yang belum sepenuhnya pulih dari pandemi. Mereka khawatir harga barang dan jasa akan meroket, dan daya beli masyarakat menurun.

Beberapa netizen mendukung kenaikan PPN, dengan alasan bahwa ini merupakan langkah penting untuk memperkuat keuangan publik. Mereka berpendapat bahwa dengan meningkatkan penerimaan PPN, negara dapat lebih efisien dalam membiayai proyek-proyek infrastruktur, pendidikan dan kesehatan yang penting bagi kemajuan Indonesia. profesional

“Faktanya PPN 12% tidak seburuk yang diiklankan. Kritik boleh, tapi data dan logika harus digunakan. Pajak ini kunci Indonesia yang lebih baik,” kata @melekinfo_id.

“Kenaikan PPN 12% memang penting, tapi kalau digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat, saya baik-baik saja,” kata @DimasHadi203.

“Percayalah, tanpa pajak maka program pemerintah tidak akan berjalan, program pemerintah tidak akan berjalan, masyarakat tidak akan mendapatkan apa yang dibutuhkannya, sehingga memerlukan subsidi, infrastruktur, dan sebagainya. tidak punya pajak, tapi kami mohon perhatian pemerintah,” kata @awanhujanputih.

“Sebenarnya kenaikan PPN 12% itu untuk membantu pemerintah Indonesia dan program pembangunan, untung hanya untuk barang dan barang mewah tertentu, alhamdulillah,” tulis @IkaAprilia9922.

“Saya tidak khawatir dengan kenaikan PPN #SatuPersen karena hal tersebut tentunya telah dipertimbangkan secara matang dan sebenarnya bertujuan untuk mendukung agenda pembangunan Indonesia. PPN 12% ini hanya berlaku untuk barang mewah dan kebutuhan pokok masih normal☺,” tulis @suucinovita. . menangkal

“PPNnya 12%, tapi masih duduk di pit yang minim angkutan umum, harus bepergian setiap hari dengan makanan berkualitas buruk, pakaian berkualitas buruk, kendaraan berkualitas buruk, bahkan air minum yang kualitasnya tidak sama dengan air minum. pejabat. 😭,” kata @tweetaje_aje.

“Untuk menutupi anggaran kenaikan gaji dan kompensasi pejabat dan wakil desa, Anda menaikkan PPN sebesar 12%. Anda memeras keringat orang demi kepentingan pribadi dan keluarga. Anda telah dipilih agar Anda dapat menguasai kekayaan alam segalanya. Masyarakat Indonesia, kalian bukan birokrat dan tidak malas,” ujarnya. @ArtoJumi14084.

“Negara lain tahu rakyatnya kesusahan, perekonomian negaranya tidak bisa memotong pajak agar warganya bisa terus membeli kebutuhan pokok, Wakanda malah sebaliknya. Sebaliknya justru menaikkan pajak karena meningkatkan pendapatan negara.” kata @Marshintac1.

“Bagaimana ceritanya dengan beras premium? Apakah Anda mengenakan PPN sebesar 12%? Makanan pokoknya nasi ya, itu kebutuhan pokok. Mau premium atau tidak, pajaknya tidak boleh terlalu tinggi, kecuali jika menjamin pangan petani dan tempat tinggal baru, tidak apa-apa, untuk beras premium dikenakan tarif 12%,” ujarnya. @foxtrotvlrt.

“Kalau tidak menandatangani kebijakan PPN 12%, apakah bisa disebut mubazir? Tidakkah Anda berpikir tentang masyarakat kelas menengah ke bawah yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup? Segalanya mahal sekarang, tapi pendapatan mereka. Mengelola uang saja tidak akan sulit lagi,” kata @jneonuf.

Apakah Anda mendukung atau menentang kenaikan PPN sebesar 12%? Tulis di kolom komentar… Saksikan video “Video: Pemerintah memberi 265,6 ribu Rupiah Akan Insentif PPN Bahan Pokok-Pendidikan” (afr/afr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *