Jakarta –
Investasi Xinyi Group di kawasan Rempong, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau belum terealisasi. Faktanya, MoU kerja sama penanaman modal telah ditandatangani oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, kemudian Bahlil Lahadalia dengan Genie Group pada Juli 2023.
Xinyi berencana membangun ekosistem rantai pasokan untuk industri kaca dan industri kaca panel surya. Dana yang siap dicairkan sebesar US$ 11,6 miliar atau Rp. 175 triliun.
Investasi di Rempong ini merupakan proyek kedua Xinyi di Indonesia, setelah sebelumnya melakukan penanaman modal pada basis manufaktur kaca terintegrasi berskala besar di kawasan JIIPE (Java Integrated and Industrial Port Estate) Gresik.
Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM Yuliot Tanjung menjelaskan, proyek Xinyi di Rempong ditargetkan groundbreaking pada kuartal I 2025. Sehingga, investasi tersebut tidak terealisasi pada masa kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). ) administrasi.
Targetnya tahun depan groundbreaking. Kita targetkan kuartal I 2025. Tapi kita lihat kondisinya dulu, ujarnya di Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2024).
“Iya. Banyak yang harus kita capai,” tambah Elliott seraya membenarkan realisasi Xinyi Group tidak dilaksanakan pada masa pemerintahan Jokowi.
Elliot menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan lokasi investasi Xinyi. Pelepasan kawasan hutan dilakukan dan pemberian kompensasi kepada masyarakat.
“Kalau di Rempong, kita siapkan lokasinya dulu. Tempat pelepasan kawasan hutannya sudah kita siapkan. Di kawasan hutan ini sudah ada tukang kebun, harus kita selesaikan. Dan juga ada kompensasi untuk masyarakat. Terorganisir,” dia menjelaskan.
Menurut Elliott, yang terpenting dalam sebuah investasi adalah bagaimana investasi tersebut berhasil direalisasikan, bukan pada pemerintahan siapa investasi tersebut dilakukan. Ia juga menekankan komitmen Kementerian Investasi/BKPM untuk memfasilitasi penyelesaian rencana penanaman modal.
Seperti dilansir Kementerian Investasi/BKPM, investasi di Pulau Rempong diperkirakan akan menyerap sekitar 35.000 tenaga kerja. Investasi tersebut akan fokus pada pengembangan ekosistem hilir yang komprehensif untuk industri kaca panel surya, mulai dari pengolahan pasir silika hingga pembuatan kaca panel surya dan polisilikon. (ily/das)