Toilet –

Kementerian Perikanan dan Budidaya (KKP) berencana membangun 10 desa nelayan modern pada tahun 2024. Desa-desa tersebut akan tersebar di beberapa wilayah pesisir Pulau Jawa dan Indonesia bagian timur.

Menteri Perikanan dan Budidaya Shakti Wahyu Trenggono mengatakan, kampung nelayan tersebut akan didukung berbagai fasilitas yang akan menunjang aktivitas perekonomian para nelayan. Beberapa fasilitas tersebut antara lain peralatan penangkapan ikan, kapal, pabrik es, pusat komunikasi, dan pelatihan bagi nelayan.

“Tahun ini targetnya kita bangun 10 kampung nelayan modern. Sesuai dengan tema kawasan,” kata Trenggono, Minggu (2/6/2024) di kota Tual, Maluku Tenggara.

Ide besar desa ini akan mendorong desa-desa nelayan tersebut menjadi kawasan bisnis baru. Trenggono juga mencontohkan Kota Tsukiji, Jepang, yang merupakan pusat grosir produk kelautan dan pertanian.

“Misalnya masak-masak, jadi ini produk seafood. Jadi kalau pernah ke Jepang, seperti Tsukiji, kita lakukan itu. Tapi yang menjualnya adalah masyarakat pesisir yang akan kita tangani nanti. Dikelola, ” dia berkata.

Trenggono menambahkan, pada tahap awal akan dibangun kampung nelayan modern di Pulau Jawa dan beberapa wilayah pesisir di kawasan timur Indonesia. Ia berharap target 10 desa bisa tercapai pada tahun 2024.

“Kita upayakan tahun ini selesai. Ada di Nusa Tenggara Timur (NTT), Pulau Jawa, Pantai Utara (Pantura) dan sebagian Pantai Selatan (Pansela). Pendanaannya dari APBN. Setelah selesai (Desa ), kami akan serahkan kepada rekan-rekan nelayan,” jelasnya.

Pemerintah sendiri telah mendirikan kampung nelayan modern di Binyeri dan Sambar. Kedua desa tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir tahun lalu.

Sebagai tambahan informasi, Trenggono sebelumnya mengatakan pengembangan desa nelayan diperkirakan menelan biaya Rp 20-21 miliar. Ia ingin membangun desa nelayan Indonesia, seperti Desa Nelayan di Volendam, Belanda.

“Kita usulkan sekitar 20 Miliar atau 21 Miliar untuk satu desa membangun semuanya. Kita ukur siklus keuangan mereka. Kalau ini bisa terwujud, Volendum, impian menjadi desa nelayan yang keren, tapi tidak akan terwujud. Tidak berbau. .Ikan kita saat ini Desa akan perbaiki kawasan kumuh, “Kita ganti, dermaganya tidak berfungsi, pemerintah akan mengeluarkan APBN untuk itu,” kata Trenggono usai membuka sesi kerja tangkap KKP di Hotel Gumaya Tower, Semarang, Minggu (19.3.2023).

Pihaknya menyasar daerah-daerah yang menjadi sasaran pengembangan desa nelayan. Trenggonola ingin membangun 10 desa nelayan di Zona 3.

Wilayah yang berada di Wilayah 3 adalah Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPPNRI) 715 yaitu perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, dan Teluk Berau. WPPNRI 718 meliputi perairan sebelah timur Laut Aru, Laut Arafura, dan Laut Timor. Terakhir, WPPNRI 714 meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda.

“Kalau Pak Zaini (Direktur Perikanan Tangkap KKP) punya 10, kita kejar tahun ini. Kalau bisa 20, alhamdulillah yang pasti setiap desa sudah punya ghat yang kurang bagus, kita akan. Bersih. Buat, pabrik es, cold storage 5 sampai 10 ton,” pungkas Trenggono (kg/kg).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *