Jakarta –
Menteri kesehatan berada di Siodin kota menekankan tidak adanya dada dan jantung. Pakar bertujuan untuk mengatasi penyakit dengan anggota rongga toraks, terutama di jantung dan paru -paru.
Menteri Kesehatan mengatakan Indonesia menginginkan 1.300 bedah dada dan jantung dalam 10 tahun ke depan. Namun, sejauh ini, jumlah Indonesia hanya 270 dokter saja.
Ini tidak akan terobsesi, karena masalah dan masalah kesehatan berfungsi sebagai contoh masalah kesehatan yang terkait dengan banyak kasus Indonesia.
“Indonesia diperlukan dalam 10 tahun ke depan, yang membutuhkan 1.300 peti dan penyakit jantung berikutnya, karena ada banyak hati yang tulus, ya, 1300,” kata Menteri Kesehatan. Sekelompok Jakarta Media, Minggu (2012-0-16).
“Sekarang kita 270, yang bekerja, 84 dan 84 dan 84 dan 74 tahun (yang harus belajar,” terus mengajar.
Dinyatakan bahwa enam tingkat pendidikan khusus dan pusat hati, mereka yang telah belajar memiliki 50 jumlah dokter setiap tahun. Menteri Kesehatan sangat sering sehingga bahkan pada awalnya, jumlah institusi yang menghasilkan institusi tersier dan kardiovaskascascascular mencapai dua.
Menteri Kesehatan berada di tempat kerja untuk membuat timnya mempromosikan pendidikan rumah sakit (PPD) di rumah sakit. Diharapkan menjadi lebih banyak dada dan cardiovascula nanti.
“Yah, kami ingin tinggal di rumah sakit untuk mempercepat lembaga.
Sampai saat ini, ada 24 provinsi di dada dan truk jantung. Diharapkan bahwa jumlah karyawan kemudian dapat terus memperluas dokter di setiap provinsi, meskipun Menteri Kesehatan, secara umum, tidak baik.
Menteri kesehatan mengatakan, sama-sama, Indonesia memiliki 3-5 peti dan ahli kardiovaskular di setiap area atau kota.
Presiden Industrial Torax dan Bedah Kardiovaskular (HBTKVI) QR. Kata Pamerato DI, SPBTKV menjelaskan bahwa pengiriman dokter teknis telah menjadi tantangan besar. Ini sulit karena dada dan jantung dokter hewan akan meningkat pada saat yang sama.
“Sebenarnya, kami menginginkan poin atau titik masalah. Diskusi adalah, sehingga SPBTKV tidak baik, sehingga pada saat yang sama, kata Urrandu. (AVK / KNA)