Jakarta –

Dua operator seluler saat ini yakni Smartfren dan XL Axiata sedang mengupayakan merger dan uji tuntas sudah selesai. Apa kata Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid?

Meutya mencatat, industri telekomunikasi dalam negeri tengah terpuruk karena pendapatan perusahaan tergerus ketersediaan layanan over the top (OTT).

Di sisi lain, bisnis ini memberikan kontribusi terbesar pada Dana Bebas Pajak (PNBP) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang jumlahnya lebih dari Rp 20 triliun. Namun stabilitas jaringan seluler tersebut belum diketahui meskipun kedua operator seluler tersebut telah bergabung.

Saya juga dengar (merger Smartfren dan XL Axiata-red) dan saya belum bisa memastikan, tapi saya dengar telco sudah penuh, kata Meutya di Bank Mega Tower, Jakarta, Senin (18). /11/2024).

Terkait kemampuan kerja sama perusahaan telepon seluler, Meutya mengatakan pemerintah akan merespons secepatnya.

“Kita kurangi apa yang perlu kita jamin, apa yang kita tawarkan. Kalau perlu ya untuk bisnis yang punya kendala di era digital ini.

Menteri Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Meutya mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan merger Smartfren dan XL Axiata.

“Kita tahu laporan-laporan itu akan mulai berdatangan dan mungkin ada kesepakatan, kita tidak bisa menyangkal atau mendukung, kita akan lihat bagaimana perekonomiannya dan kita tidak akan melihatnya di industri,” ujarnya.

Seperti disebutkan sebelumnya, pemilik Smartfren dan XL Axiata yaitu PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data dan PT Bali Media Telekomunikasi (Sinar Mas) dan Axiata Group Berhad (Axiata), akan mengikuti kegiatan baru grupnya. rencana. dua kelompok.

Baik Smartfren maupun XL Axiata menandatangani nota kesepahaman (MoU), pada Rabu (15/5). Hasil riset tersebut diprediksi akan keluar pada akhir tahun 2024. Jika merger XL Axiata dan Smartfren selesai, maka jumlah pengguna ponsel di Indonesia akan berkurang menjadi tiga perusahaan.

Kabar proses ini terakhir terjadi pada Rabu 24 Oktober 2024. Saat itu, Presiden & CEO XL Axiata, Dian Siswarini di Sleman, DI Yogyakarta mengatakan kelanjutan rencana integrasi XL Axiata-Smartfren telah berakhir. Proses integrasi diharapkan selesai pada akhir tahun 2024 jika Komdigi dan OJK segera meresponsnya. Kedua belah pihak ingin mencapai kesepakatan sesegera mungkin. Maka bola ada di tangan pemerintah.

“Tujuan akhirnya akhir tahun ini tentunya. Tapi penutupan kontrak itu dipastikan dengan persetujuan dua lembaga yang mempunyai kekuatan terbesar, Kementerian Informatika dan OJK,” dia. dikatakan. Diane. Tonton video “Video: Komdigi membagi CEO pengelola dunia digital menjadi 3, berikut perannya” (agt/fay)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *