JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunedi Sannnnen mengatakan bahwa pemerintah akan memperluas jangkauan klinis dan farmasi di desa. Ini mencerminkan kesulitan kekuatan fasilitas kesehatan selama Covid 19.
Menteri Kesehatan Budi telah menilai ketersediaan 10.000 Puskasma di Indonesia, yang masih jauh dari kata yang ideal. Terutama di daerah eksternal dan jauh.
Dalam pelantikan Ministrasi Asosiasi Dokter Indonesia (Yover), Sabtu (7/4/2025), Menkmice Budy mengatakan, “Mereka yang akan mencocokkan seluruh Indonesia,” mereka yang akan mencocokkan seluruh Indonesia, sub-adaf.
“Aku ingin turun di 85.000 desa. Bagaimana? Nama bergemuruh dan possdes disertakan. 66.000.”
Peraturan secara resmi dipanggil dan hukum dimasukkan. Dia juga merujuk ke apotek dan klinik desa, yang akan memfasilitasi tujuan Free Well Control-Up Program (CCG), yang sekarang hanya 1,5 juta orang.
Tentang ketersediaan sumber daya manusia di daerah, Menteri Kesehatan berencana untuk memasukkan perawat. Kebijakan itu, menurutnya, tidak perlu dipersoalkan bahwa ia akan memicu para profesional dan oposisi di depan umum.
“Nanti, kami akan memberi Anda seorang perawat dan bidan. Mungkin ada massa dengan gagasan bahwa saya ingin perawat, saya mengambil perawat plus. Sebelumnya itu terkenal.
“Tapi mengapa ini dilakukan? Karena jika tidak, itu tidak murah untuk layanan kesehatan untuk tingkat desa. Dan kadang -kadang desa desa akan tahu untuk teman -teman di luar kota, ini masih. Jadi desa kembali lagi, manakah masalah utamanya?
Pertanyaan yang dapat dipertanyakan adalah efisiensi. Menurutnya, itu dapat dihapus oleh rekan -rekan dokter dan masih kompetensi, sehingga layanan di daerah masih dapat disediakan.
“Sekarang ini bisa menjadi beban. Tapi apa yang diteliti? Sehingga klinik dan apotek dapat pergi ke tingkat masyarakat. Sehingga masyarakat dapat disimpan sebaiknya baik -baik saja.”
Tonton video “Untuk pesan video membuat Rs .: Perawat harus dipertahankan, bukan PPD!” (NAF / KNA)