Jakarta –
Media sosial diramaikan dengan keributan atas intoleransi antara Masrivati dan tetangganya. Beliau merupakan ASN spesialis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi.
Masrivati merupakan pegawai Eslon IIIB dan kepala pemasaran pariwisata Disparbud Bekasi. Berdasarkan pemberitaan di media sosial, dia berdomisili di Kayuringin Perumnas 2, Bekasi Selatan, Bekasi.
Menurut warganet, konflik tersebut diawali oleh Masrivati yang kabur dari rumahnya karena dikeluhkan tetangganya sedang salat berjamaah.
Tiba-tiba Masrivati keluar dari halaman dan mulai berteriak.
“Tidak ada izin. Harus ada izin beribadah,” teriaknya kepada tetangganya.
Tetangga yang berkumpul untuk berdoa bingung. Menurut mereka, beribadah adalah hak seluruh warga negara Indonesia.
– Aku mau berdoa minta ijin, oh… – kata tetangga.
Masrivati tak mau kalah. Lebih lanjut ia mengkritisi bahwa ibadah harus dilakukan dengan izin, bahkan sampai melontarkan kata-kata yang tidak pantas.
“Orang gila, hentikan,” teriak wanita itu.
Video berhenti di situ. Namun hal ini menimbulkan perbincangan hangat di kalangan pengguna internet. Banyak netizen yang tidak sependapat dengan Masrivati dan menyebutnya sebagai ASN yang intoleran.
Parahnya, netizen yang marah ibarat bola panas tanpa amarah. Ya, netizen sudah menelusuri Instagram Disparkab Bekasi. Masrivati Bekasi merupakan ASN Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota.
+62 warga berbondong-bondong ke kolom komentar untuk mengungkapkan ketidaksenangannya. Namun dengan hormat, Disparkab Bekasi meminta maaf dan juga memberitahukan kesalahannya kepada warganet.
“Selamat malam bapak dan ibu rekan-rekan.. Kami informasikan bahwa ASN merupakan pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi dan bukan Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi. Terima kasih Pengurus Diparkab Bekasi.” cara untuk pergi.
Teman yang emosional, tetap tenang dan tenang. Kami berharap kasus ini segera selesai dan Disparkab Bekasi tidak menjadi sasaran lagi… Saksikan video “Temukan Indahnya Indahnya Bunga di Taman Begonia Bandung” (bnl/wsw).