Jakarta –

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bahwa Base Transceiver Station (BTS) tidak diperlukan lagi pasca peluncuran satelit Starlink . .

Nezar menjelaskan, BTS saat ini digunakan untuk menyediakan layanan jaringan telekomunikasi di berbagai wilayah Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, teknologi baru akan hadir untuk membantu menyediakan jaringan tersebut, katanya.

Menurut Nezar, perubahan teknologi baru akan mengubah lanskap sebagian atau bahkan keseluruhan industri telekomunikasi. Ia pun mengingatkan, masih dalam proses menuju ke sana.

Merujuk pada klaim Luhut, Nezar mengatakan ada peluang untuk menggunakan teknologi baru yang bisa menggantikan teknologi lama.

Melansir CNBC Indonesia, Nezar mengatakan, “Mungkin Pak Luhut berbicara dari segi teknologi. Kalau ada teknologi lama, akan digantikan oleh teknologi baru, tapi kita lihat saja sesuai prosesnya.”

FYI, penyediaan akses Internet kepada pengguna membutuhkan infrastruktur telekomunikasi seperti BTS, berbasis fiber optic atau satelit.

Masing-masing infrastruktur telekomunikasi mempunyai kelebihannya masing-masing. Namun pengamat telekomunikasi mengatakan satelit tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran BTS.

“Secara teknis, sistem satelit tidak bisa menggantikan sistem komunikasi terestrial. Starlink hanya bersifat pelengkap, sehingga kehadiran tower dan fiber optik tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh satelit,” ujar Sekretaris Jenderal ITB Pusat. Untuk Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi, Rıdvan Efendi, Jumat (7/6).

Diberitakan sebelumnya, Luhut menurut detikfinance mengatakan Starlink memfasilitasi akses masyarakat terhadap internet untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan. Hal ini meyakinkannya bahwa BTS tidak lagi diperlukan.

“Tidak perlu BTS, orang sudah punya Starlink,” kata Luhut dalam talkshow di Global Tower, Jakarta Pusat, Selasa (4/6).

Di sisi lain, Luhut mengatakan pemerintah pada dasarnya memberikan ruang kepada perusahaan telekomunikasi global, nasional, bahkan perusahaan telekomunikasi nasional untuk bersaing. Karena berkat persaingan, perusahaan saling meningkatkan kemampuan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Kami ingin sekali memberikan kesetaraan kepada semua orang. Saya kira ini juga memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, siapa yang paling diuntungkan? Masyarakat kan? Kalau tidak bisa bersaing, itu salah Anda. Itu salah pemerintah. Tugas kita. adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” tutupnya. Simak video “Layanan Internet Satelit Starlink Milik Elon Musk Sah Masuk RI” (agt/agt)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *