Jakarta –

Kementerian Pertanian (Komentan) menggandeng investor asing untuk membangun industri susu sapi di Indonesia. Menteri Pertanian (Mantan) Andi Imran Sulaiman mengungkapkan, pihaknya akan bertemu dengan lima investor dari berbagai negara pada pekan ini.

Masuknya investor sapi perah untuk meningkatkan produksi susu guna mendukung program pangan bergizi gratis. Sekadar informasi, kami sampaikan bahwa Indonesia masih menjadi negara pengimpor susu sapi terbanyak.

“Ada lima pengusaha susu yang serius, satu dari Qatar, dua dari Brazil, lalu satu dari AS, (termasuk) Vietnam, Vietnam TH (TH Group, investor dari Vietnam),” ujarnya dalam konferensi pers. Kementerian Pertanian (Komentan), Dushanbe (28/10/2013).

Imran mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan kemudahan bagi investor untuk mendirikan industri susu di Indonesia. Dia berjanji akan memberikan kenyamanan dan memantau investasi.

Ia menjelaskan: “Kata kuncinya adalah meyakinkan investor, terutama di sektor pertanian yang kami awasi langsung, kami mengawasi menteri investasi di Indonesia.

Kementerian Pertanian telah menyiapkan lahan bagi investor yang ingin membangun peternakan sapi di Sulawesi Tengah, Kalimantan, dan Marauke di Indonesia.

Terakhir katanya: Lahan kita banyak, sekarang kita berikan hak pilih kepada investor, jangan mempersulit investor.

Sebagai informasi, pemerintah berencana mengimpor satu juta ekor sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri. Fase ini merupakan upaya mendukung Program Pemberian Makan Gratis Bergizi (MBG) dan swasembada susu.

Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, pernah mengatakan, dengan melakukan impor sapi perah, tujuannya untuk meningkatkan produksi susu setiap tahunnya. Ia mengatakan, kebutuhan susu nasional untuk susu reguler dan susu MBG diperkirakan mencapai 8,5 juta ton pada tahun 2029.

Satu juta sapi perah akan masuk ke Indonesia secara bertahap pada tahun 2025 hingga 2029 untuk meningkatkan produksi susu nasional. Impor sapi perah dilakukan seluruhnya oleh pengusaha komersial (swasta) tanpa keterlibatan APBN. Impor tahap pertama sebanyak 200.000 ekor sapi perah pada tahun 2025.

Berdasarkan laporan, Kamis (10/10/10), dia menjelaskan kepada Detikcom: Melihat tambahan impor di tahun-tahun ke depan, 300.000 ekor (2026), 400.000 ekor (2027), 100.000 ekor (2028), terakhir. Mencapai satu juta orang pada tahun 2029. 2024)..

Terkait jumlah importir peserta, Kementerian Pertanian belum bisa mengumumkan secara spesifik perkiraan target jumlah importir. Agong mengatakan, sejauh ini Kementerian Pertanian telah mendapat komitmen investasi dari 53 perusahaan untuk mengembangkan peternakan sapi perah hingga satu juta ekor sapi. (ada/budak)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *