Jakarta –
Seorang pria meninggal di Tiongkok saat melakukan latihan kontroversial – menggantung dagunya pada tali khusus. Pada Rabu (15/5/2024), pria berusia 57 tahun itu meninggal dunia saat melakukan latihan tersebut di sebuah pojok kebugaran luar ruangan di Zhengxi, Chongqing, China.
Polisi memastikan kematian pria tersebut akibat kesalahan gantung dagu. Berdasarkan saksi mata, pria tersebut diyakini digantung di bagian leher, bukan di dagu, sebelum mengayunkan badannya.
Mengutip Odditycentral, beberapa orang percaya bahwa pria yang tidak disebutkan namanya itu mungkin menggunakan terlalu banyak tenaga untuk mengayunkan tubuhnya.
Olahraga gantung ini pertama kali ditemukan sekitar tahun 2017 oleh Sun Rongchun, seorang penduduk asli Shenyang, Tiongkok. Teknik ini dilakukan dengan cara menggantungkan tubuh di udara, ditopang oleh dagu, yang dipasang pada tali khusus yang biasa ditemukan di gym outdoor.
Dipercaya dapat meredakan nyeri punggung dan leher dengan mengurangi tekanan pada saraf. Banyak yang mengklaim bahwa teknik ini bisa berhasil.
Namun, dokter telah memperingatkan bahaya suspensi leher, dan jika dilakukan secara tidak benar, dapat berakibat fatal. Faktanya, hal ini bisa berakibat fatal.
“Olahraga dengan perangkat ini tidak disarankan meskipun konsepnya didasarkan pada prinsip traksi klinis,” kata Zhao Qiang, wakil direktur Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok Tianjin.
“Hal ini dapat merusak saraf dan sumsum tulang belakang atau bahkan menyebabkan hemiplegia. Tidak disarankan untuk menggantung di leher untuk kebugaran. Ini tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi kesehatan atau tulang belakang leher Anda.” Tonton video “Populasi Tiongkok Menurun. Mengapa Masyarakat Enggan Punya Anak?” (melihat/suk)