Jakarta –

Perekonomian daerah merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang laju pertumbuhan perekonomian nasional suatu negara. Hal ini dikarenakan dengan berkembangnya perekonomian suatu daerah dapat memberikan banyak multiplier effect yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian daerah hingga nasional.

Salah satu daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi signifikan adalah Sulawesi Tengah. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Sulawesi Tengah pada triwulan I tahun 2024 dibandingkan triwulan I tahun 2023 tercatat sebesar 10,49% year-on-year (YoY).

Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari kontribusi industri pengolahan, industri pertambangan, dan penggalian untuk konstruksi. Seperti diketahui, wilayah Sulawesi Tengah banyak terdapat perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan maju, khususnya di sektor hilir nikel.

Hal tersebut juga disampaikan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu. Ia mengklaim hilirisasi nikel membuka lapangan kerja 40 kali lipat. Misalnya, hilirisasi nikel di Sulawesi Tengah akan menyerap tenaga kerja sebanyak 71.500 orang dibandingkan 1.800 orang.

Jadi di Moluku Utara, sebelum hilirisasi hanya 500 orang, setelah hilir ada 45.600 pekerja yang bekerja di hilir nikel, kata Jokowi saat peresmian Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028, beberapa waktu lalu.

Hilirisasi nikel tidak hanya melibatkan pengolahan hasil pertambangan, namun juga menimbulkan multiplier effect yang mendongkrak perekonomian wilayah di desa-desa sekitar industri, salah satunya Desa Bunta, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Seorang pedagang pangan di Desa Bunta, Yuni, menyadari manfaat dan perkembangan yang signifikan dari hadirnya industri pengolahan (peleburan) bijih nikel di wilayahnya, yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).

“Saya sudah berjualan di sini selama hampir dua tahun. Banyak perubahan dari awal, dulu kami masaknya sedikit sekali, tapi kalau kami datang ke sini makin ramai, dampaknya besar bagi kami,” kata Yuni.

“Saya berharap PT GNI terus berkinerja baik dan sukses, sehingga para tenaga penjualan di seluruh perusahaan juga terus sukses,” lanjutnya.

Sejak awal beroperasi, banyak terjadi perubahan di banyak aspek, terutama dalam hal pekerjaan. Kepala Desa Bunta Christol Rizal Lolo mengatakan, PT GNI telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dengan menciptakan lapangan kerja.

“Sejak kedatangan PT GNI, banyak berdiri guesthouse dan BRILink yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi daerah. Pembangunan ini tidak hanya mencakup sektor perumahan, tetapi juga memperluas akses terhadap layanan keuangan”, jelasnya.

Head of Corporate Communications PT GNI Mellysa Tanoyo menjelaskan pihaknya memiliki rencana strategis untuk mengembangkan dan mendorong perekonomian nasional.

Selain menggairahkan perekonomian daerah, PT GNI juga banyak melakukan program tanggung jawab sosial perusahaan mulai dari pembangunan infrastruktur di kalangan industri hingga penyerapan tenaga kerja lokal.

Selain mempekerjakan banyak pekerja, PT GNI juga berkomitmen untuk mengedepankan dan menciptakan lingkungan kerja yang baik dengan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi seluruh tenaga kerjanya.

“Pada bulan Mei, PT GNI melakukan serangkaian pelatihan dan Sertifikasi Izin Operator (SIO) yang melibatkan instruktur berpengalaman, di bawah pengawasan Kementerian Ketenagakerjaan terhadap total sekitar 172 operator alat berat perusahaan dan akan terus berlanjut. kata Mellisa.

“Perusahaan meyakini bahwa investasi pada sumber daya manusia merupakan kunci utama untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Melalui program pelatihan dan sertifikasi ini, perusahaan berharap dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya mampu secara teknis, namun memiliki etos kerja yang tinggi dan berkomitmen. dengan standar keselamatan dan lingkungan,” tutupnya.

Simak video “Jokowi imbau hilirisasi tetap dilanjutkan karena pendapatan negara tinggi” (ncm/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *