SUARAMERDEKA.COM – Meski ketegangan antara Iran dan Israel sedang memuncak, Tutuka Ariadzi, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak akan habis. terputus.
Tutuka memperkirakan cadangan bahan bakar nasional yang saat ini tersisa sekitar 30 hari aman.
Hal ini terutama berlaku pada kontrak jangka panjang antara PT Pertamina (Persero) dengan beberapa pemasok asing.
Baca juga: Wasit Kontroversial Asal Arab Saudi Kembali Memimpin Pertandingan Timnas Besok Melawan Australia! Final SEA Games 2019 Pernah Menyakiti Indonesia
“Sekarang kita sudah sepakat. Jadi kalau tidak ada yang terlalu ekstrim, saya kira masih oke dan stok minyak mentah nasional kita di kapal transit cukup untuk 30 hari. Kemudian 10 hari di kilang dan 15 hari lagi,” ujarnya. mengatakan menambahkan: “Total 30 bahan bakar elpiji per hari saya yakin dari sana akan aman, insya Allah kita akan aman,” kata Tutuka dalam keterangan resmi, Kamis (17/02/2024). .
Menurut Tutuka, perselisihan tersebut tidak akan berdampak pada proyek migas nasional.
“Saya pikir inti perang ada pada tingkat politik,” tambahnya.
Baca juga: Buka peluang universitas gratis! Kampus di Semarang ini menawarkan pengertian beasiswa studi kerja
Meski demikian, Tutuka menekankan kewaspadaan pemerintah terkait dampak konflik.
Terutama terkait pengiriman minyak global melalui Selat Hormuz.
Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab, merupakan jalur pelayaran penting bagi kapal tanker minyak yang mengangkut 30 persen cadangan minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barel per hari.
Baca juga: Liburan di Tegalwatan Kabupaten Semarang kurang lengkap tanpa mengunjungi Pacuan Kuda, Pemandangan Alam Akan Bikin Semangat
“Peran Selat Hormuz sangat penting. Iran bisa dan akan menguasai Selat Hormuz,” kata Tutuka.
“Jadi sangat menentukan bagaimana Pertamina menyikapi hal ini, termasuk menyelesaikan pengiriman yang sudah disepakati oleh Pertamina.”