Jakarta –
Gelandang Fiorentina Edoardo Bove (22) sedang menjalani perawatan intensif setelah pingsan saat pertandingan Serie A baru-baru ini melawan Inter Milan. Laga akhirnya terhenti pada menit ke-16 jelang turun minum.
“Dia saat ini menjalani obat penenang farmakologis dan dirawat di rumah sakit dalam perawatan intensif,” kata Fiorentina, seperti dikutip BBC, Senin (12/02/2024).
Ketika Edoardo tiba di ruang gawat darurat, hemodinamiknya stabil. Pada pemeriksaan kardiologis dan neurologis pertama, tidak ditemukan kerusakan akut pada sistem saraf pusat dan sistem kardiorespirasi.
Fiorentina mengatakan kondisi Edoardo akan terus dinilai dalam 24 jam ke depan.
Pada awalnya, Edoardo tiba-tiba terjatuh di lapangan saat pertandingan dan menyebabkan permainan terhenti sementara. Pemain lain yang melihat terjatuhnya Edoardo langsung memberi isyarat kepada petugas medis untuk masuk ke lapangan dan memberikan pertolongan darurat.
Setelah beberapa saat mendapat pertolongan pertama, Edoardo akhirnya dibawa dengan tandu dan dimasukkan ke dalam ambulans.
Dikutip dari Cleveland Clinic, sedasi farmakologis adalah prosedur medis yang menggunakan obat-obatan untuk menenangkan atau menurunkan kesadaran seseorang. Tujuannya agar pasien lebih rileks dan mengurangi kecemasan saat menjalani tindakan medis tertentu.
Contoh efek sedatif antara lain perasaan rileks, berkurangnya kecemasan, berkurangnya intensitas nyeri dan sentuhan, mengantuk, melambatnya detak jantung, berkurangnya fungsi otot, dan masih banyak lagi.
Sedasi berbeda dengan anestesi. Saat prosedur sedasi dilakukan, pasien hanya akan mengalami penurunan kesadaran dan respons terhadap rangsangan luar. Sedangkan anestesi mematikan kesadaran sepenuhnya (anestesi umum) atau menghilangkan sensasi atau nyeri pada bagian tubuh tertentu (anestesi lokal).
(avk/kna)